Penambahan target pengiriman AFP tidak terlepas dari KLB polio di Aceh.
Sebagai catatan, tahun 2022 ada 19 daerah di Jabar yang telah memenuhi target pengiriman sampel yaitu Kabupaten Cirebon, Indramayu, Subang, Garut, Kuningan, Tasikmalaya, Bekasi, Bandung Barat, Pangandaran, Majalengka Sumedang, Ciamis, dan Kabupaten Karawang.
Kemudian Kota Cirebon, Sukabumi, Banjar, Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kota Bandung.
”Dari semua sampel tinja yang dikirim tahun 2022 tidak ada yang positif baik virus polio tipe 1, 2, maupun 3,” sebut Dewi.
BACA JUGA: Pelaku Pencuri Kerbau di Tasik Ternyata Anak di Bawah Umur, Nekat demi Ingin Memiliki Motor RX King
Dia mengimbau kabupaten kota yang belum mencapai target pengiriman sampel AFP pada 2023 untuk lebih giat mencari kasus polio di masyarakat dan mengirimkan sampelnya ke provinsi.
Penanganan di Purwakarta
Menurut Dewi Ambarwati, Tim Surveilans Dinkes Jabar bersama Dinkes Purwakarta, Kementerian Kesehatan RI serta WHO telah turun ke Desa Tegal Datar Kecamatan Maniis untuk melakukan langkah penyelidikan epidemiologi polio.
Atas dasar rekomendasi tim ahli, beberapa langkah sudah diambil.
Pertama, mengambil sampel tinja dari 30 anak sehat di desa tersebut untuk melihat apakah sudah ada sirkulasi virus dan terpapar pada anak sekitar tetapi tidak sakit seperti kejadian di Aceh.
Kedua, skrining dari rumah ke rumah untuk mencari suspek AFP, da melihat situasi kesehatan anak-anak mulai dari riwayat imunisasi, kesehatan lingkungan dan lain-lain.
Hingga 17 Maret 2023, tim telah berhasil mewawancarai 261 kepala keluarga dari target 200 rumah.
Ketiga, merujuk pasien suspek polio di Desa Tegal Datar ke RS Hasan Sadikin untuk diperiksa lebih lanjut.
BACA JUGA: RESMI! Dibuka Pendaftaran CPNS Tahun 2023 Jalur 30 Sekolah Kedinasan, Simak Link Pendaftaran
Keempat, edukasi dan meningkatkan kapasitas puskesmas dan rumah sakit di Purwakarta.