Menurut Dalail, sebelum ditemukan tewas korban sempat melaksanakan tugas di PLTU Suralaya Kota Cilegon dan ikut sahur meski hanya minum air putih.
“Menurut cerita ibunya habis dinas di Suralaya. Sempat ikut sahur tapi cuma minum air putih,” ujar Dalail.
Terkait suara letusan senjata api, Dalail mengaku tidak mendengar karena jarak rumah dan korban tidak terlalu berdekatan.
“Kalau suara letusan saya tidak tahu. Tapi korban ini mengalami luka pada bagian dada,” kata Dalail.
Dalam kesempatan berbeda, Kombes Didik Hariyanto, Kabid Humas Polda Banten menjelaskan soal kematian anggota Ditsamapta Polda Banten.
“Benar ada personel Ditsamapta Polda Banten berinisial DK ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya di Taktakan, Kota Serang karena tertembak senjata api,” kata Kombes Didik Hariyanto.
Diduga korban bunuh diri dengan menggunakan senjata milik Polda Banten sekitar pukul 05.30 WIB.
“Senjata api itu merupakan inventaris dinas,” kata alumnus Akpol 1999 tersebut.
Adapun penyebab kematian dan motif korban melakukan bunuh diri, kata Kombes Didik Hariyanto, pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan.
“Indikasi awal dari olah TKP (tempat kejadian perkara, Red) korban meninggal karena bunuh diri namun saat ini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil autopsi,” ujar Kombes Didik Hariyanto.