Adapun maksud dan tujuan dari Kotak Gojing adalah sebagai media untuk pembentukan karakter disiplin berbicara siswa di SDN Pamijahan, artinya sebagai sarana untuk mencoba menekan/meminimalisir dan bahkan kedepannya diharapkan dapat menghilangkan kebiasaan siswa yang berbicara kasar atau kotor (salah satunya kata Goblog atau Anjing), karena sesuai kesepakatan bersama.
Jika ketahuan atau terdengar ada siswa yang berkata seperti itu ataupun sejenisnya, mereka harus rela mengeluarkan uang 1000 rupiah sebagai konsekuensinya dan dimasukan ke dalam Kotak Gojing.
Diharapkan dengan adanya program tersebut mereka akan berhati-hati setiap akan berbicara, dan jika sudah terbiasa berhati-hati, nantinya akan menjadi terbiasa sepenuhnya sehingga akan menjadi Budaya positif yang tertanam pada diri setiap siswa SDN Pamijahan, Aamiin YRA.
Jika Kotak Amal harapannya akan terisi banyak, berarti menandakan bahwa semua peserta didik sudah memiliki kesadaran bahwa mereka sudah memiliki kepedulian tinggi terhadap nasib sesama manusia terutama yang terkena dampak bencana seperti halnya pada saudara-saudara di Cianjur yang terkena dampak gempa bumi sehingga meluluhlantahkan rumah-rumah mereka.
BACA JUGA:Muncul Usulan: Megawati Soekarnoputri Maju sebagai Capres Pilpres 2024, Amerika Bisa Jadi Contohnya
Pada Kotak Gojing justru sebaliknya, kami berharap isinya sedikit atau bahkan tidak ada, karena isinya merupakan cerminan keberhasilan program Kotak Gojing tersebut.
Jika isinya sedikit atau bahkan tidak ada, berarti program tersebut berhasil dan tepat guna, tetapi jika isinya banyak, maka program tersebut gagal atau perlu peninjauan kembali, perlu di refleksi apa yang menjadi penyebabnya.
Tolak ukur keberhasilan dari program saya itu adalah adanya perubahan sikap berbicara para siswa SDN pamijahan menjadi lebih baik, lebih sopan dan yang mengeluarkan kata-kata kasar menjadi berkurang, yang akan dibuktikan pada isi Kotak Gojing yang akan dibuka satu bulan sekali.
Kalupun Kotak Gojing tersebut ada isinya , maka akan digunakan untuk kebutuhan umum, missal untuk sumbangan yang terkena dampak bencana, menengok siswa sakit, atau untuk biaya pemeliharaan sekolah.
Penulis: Heni, S.Pd.SD, Mahasiswa Magister PGSD UPI Kampus Tasikmalaya