Mau Voting

Selasa 13-12-2022,05:15 WIB

Kami pun menjalani prosesi sesuai petunjuk. Setelah selesai, saya memberikan orang tua itu amplop yang sudah saya siapkan sebelumnya. Tapi ditolak. "Simpan kembali amplopnya, kita disini tidak menerima imbalan dan sumbangan. Segala sesuatu yang ada disini sudah ada donaturnya. Prinsip kita cuma tolong menolong untuk yang membutuhkan." Begitu orang tua itu memberi penjelasan. Tidak lama bincang bincang kami pun pamit. Tanpa terasa 3 bulan sudah lewat setelah kami mengunjungi kelenteng Dewi Kwan Im. Istri sudah telat 3 minggu. Hasil testpack menunjukkan 2 garis. Alhamdulillah! Puji Tuhan! Saya dan istri berteriak bahagia! Banyak orang mengatakan itu semua cuma kebetulan, "Ah memang sudah waktunya kok. Gak ada hubungannya dengan ini itu." Tapi saya percaya, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Kehidupan itu sebuah jaring besar. Saya membuka sebuah simpul jaring, mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. (Selesai)

Liam Then

Ini kejadian nyata juga, waktu kecil bakar dupa dan berlutut di depan Altar Dewi Kwan Im. Karena sudah di wanti-wanti minta. Lazimnya orang keturunan Cina yang sehat-sehat saja, yang di minta tentu tak jauh dari masalah duit. Maka , waktu itu saya minta supaya bapak saya di rumah kena SDSB. Beberapa kemudian benar kena. Beberapa ratus ribu. Bang Johan membuat saya cukup menyesal hari ini, kenapa saya dulu terlalu sederhana , dan tidak terlalu spesifik waktu meminta sesuatu. Juga menyesali, kenapa saya kecil dulu tidak mengenal yang namanya Ferarri dan lapangan golf.

Johan

Koh Liam waktu kecil doanya manjur. Karena masih polos dan jujur. Kalau sudah besar gitu berdoa, kecil kemungkinannya dikabulkan. Bandar bisa bangkrut kalau permohonan Koh Liam dituruti. Wkwkwk 

Johan

Hari ini Abah sedikit "menyenggol" Dewi Kwan Im. Saya merasa terdorong untuk menceritakan sedikit pengalaman hidup saya yang berkaitan dengan Dewi Kwan Im ini Secara pribadi saya bukan umat Buddha atau umat kelenteng mana pun. Tapi saya menaruh hormat yang tinggi terhadap salah satu Bodhisattva ini. Dewi Kwan Im dikenal sebagai sosok dewi welas asih, Dewi yang dipercaya bisa mengabulkan permohonan umatnya yang mengalami berbagai problem hidup, terutama masalah jodoh dan keturunan. Saya pernah mengalami masalah kesulitan memiliki keturunan. Istri saya tidak kunjung hamil. Segala konsultasi dan pengobatan sudah kami jalani. Dari dokter spesialis, orang pandai, sampai pengobatan alternatif. Hingga terakhir kalinya dokter kandungan menyimpulkan, organ reproduksi istri saya tidak normal. (bersambung)

Kalender Indonesia Lengkap

Akan diapakan? Gampang, telp Mantan Owner Inter yang jadi penerus tahta Abah, untuk minta Biofarma menindaklanjuti. Oh ya, jangan lupa juga konsul ke IDI Tandingannya mantan menkes ahli cuci otak. insyaAllah jamin beres ...

ary hana

Saya sudah 2x suntik di drh yudha, tempurung lutut kanan yg sakit parah jadi normal kembali. Ibu saya yg mau pasang ring, 2x suntik ga jadi pasang ring. Selama ilmunya bisa buat kemashalatan, why not? Lagian dia praktek ala dukun, bukan sbg dokter. Mana butuh sip? Saya juga sekali2 praktek jadi dukun pijat, ga perlu sip juga. Karena orang yg datang minta tolong, bukan kita yg menawarkan jasa ke mana2 cari pasien. Intinya orang butuh pertolongan, datang minta tolong, masak ditolak

Mamak Edi

Yang menarik perhatian saya adalah bahan bakunya dari bagian tubuh manusia. Bagi yang ikut mengamalkan proses ini harus dapat dalil tentang kehalalan metodenya, yaitu disetarakan dengan kehalalan donor darah. Pada prinsipnya potongan tubuh manusia tidak najis, apa pun akidahnya, karena bahan ciptaan manusia tidak najis.

Ahmad Zuhri

Mungkin ini ya yg membuat kita kurang cepat maju dan selalu ketinggalan... terlalu prosedural dan birokratis. Ada penemuan baru lambat direspon, malah terbelenggu dengan aturan yg ada.. Contoh nyata,.. Inisiasi mobil listrik sudah sejak 2012, semua negara maju masih riset dan pengembangan. Inovator nya malah diperkarakan dan masuk penjara.. Disaat negara maju sudah meluncurkan produk moblis nya dan terbukti bisa, kita baru punya Perpres nya 2019.. Bertahun2 yg kurang dimanfaatkan dengan baik, karena terbelenggu aturan yg kita buat sendiri.. Sekarang ya impor lagi.. mmg ada yg dibuat di dalam negeri, tapi teknologi nya blm kita kuasai..

Jhelang Annovasho

Kategori :