TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Proyek semi pedestrian HZ Mustofa dan Cihideung, Kota Tasikmalaya sudah rampung dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Namun, konsep kawasan semi pedestrian itu terlihat masih setengah-setengah dengan munculnya permasalahan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang belum selesai sesuai janji Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya.
Bahkan, beberapa rentetan stan PKL modern atau booth yang sempat terpasang di kawasan semi pedestrian HZ Mustofa mendadak hilang dan masih menyisakan misteri lenyapnya booth PKL.
Sejatinya booth dengan bentuk minimalis modern itu diperuntukkan bagi PKL setempat dan hanya terpasang sehari saja saat itu.
BACA JUGA:Polisi Ungkap Akhir Pelarian Oknum Sopir Angkot, Sempat Ngamuk dan Menganiaya Ketua RT
Kini, para PKL merasa nasibnya digantung. Baik itu PKL di semi pedestrian HZ Mustofa dan Jalan Cihideung masih belum jelas.
"Kami di sini nasibnya digantung Pak. Waktu itu kami sudah bahagia ada stan PKL, bagus banget buat diisi oleh kami. Eh, sehari sudah dibongkar lagi dan sampai kini tidak ada lagi," ujar Nining Purwaningsari (52), salah seorang PKL Jalan HZ Mustofa, Rabu 07 Desember 2022.
Hal senada diutarakan Ketua PKL Jalan Cihideung, Adang Sutiawan. Dia mengakui nasib para pedagang seolah dibiaskan, meski pihaknya sudah menagih janji Wali Kota Tasikmalaya sebelumnya yang menjanjikan mereka akan kembali lagi berjualan di kawasan pedestrian.
"Kita sempat berjualan seperti biasa di Jalan Cihideung, tapi belum ada penataan yang pasti dan dilarang lagi (berjualan) sekarang," tutur Adang.
BACA JUGA:Meski UMK di Jabar 2023 Naik, UMK Daerah Ini di Bawah Rp 2 Juta, Cek Di Sini
Beberapa waktu lalu, sudah berbicara dengan Asda II sebagai Ketua Tim Koordinator Penataan dan Pemberdayaan PKL Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi.
"Tapi katanya akan dirapatkan. Selama ini belum ada kepastian formulasinya. Titik-titik tempatnya padahal sudah disetujui oleh Pemkot. Kalau jumlah sudah sesuai ada 304 PKL. Itu sudah sesuai dengan (dinas) Indag," tambahnya.
Menanggapi hal itu, Tim Koordinator Penataan dan Pemberdayaan PKL Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, mengaku selama ini masih menunggu hasil kajian estetika dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk penempatan para PKL.
Sehingga kajian itu nantinya akan memutuskan penempatan PKL, supaya lebih tertata dan tak akan menimbulkan kesan kumuh. Serta disediakannya stan khusus yang lebih menarik sesuai kawasan pedestrian.
BACA JUGA:UMK di Jabar 2023 Naik, UMK 3 Daerah di Atas Rp 5 Juta, Cek di Sini