Menghadirkan Keindahan Budaya Sunda dalam Perayaan Natal 2024 di Gereja Hati Kudus Kota Tasikmalaya
Ornamen khas Kota Tasikmalaya yaitu Payung Geulis menghiasi setiap sudut Gereja Hati Kudus, Selasa 24 Desember 2024. istimewa--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Menyambut perayaan Natal 2024, Gereja Katolik Hati Kudus Kota Tasikmalaya tampil berbeda dengan memadukan budaya Sunda sebagai tema utama dalam dekorasinya.
Dari depan hingga belakang, ornamen khas Sunda menghiasi setiap sudut gereja, menciptakan suasana yang hangat dan penuh makna bagi umat yang merayakan Natal.
Pantauan di lapangan pada Selasa 24 Desember 2024, tampak sejumlah persiapan tengah dilakukan oleh panitia untuk menyambut perayaan Natal yang penuh nuansa budaya lokal.
Ruangan gereja dipenuhi dengan perpaduan Payung Geulis yang ikonik dan kain Batik Tasikmalaya yang menjadi hiasan utama.
BACA JUGA:Tol Getaci di Garut: Pembebasan Lahan Berlanjut, Tapi Uang Ganti Rugi Masih Tertunda
Dekorasi ini tidak hanya memperindah gereja, tetapi juga menggambarkan kearifan lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Tasikmalaya.
Di bagian pintu utama, terlihat pohon Natal yang dihiasi dengan berbagai kado berbentuk kardus dan ornamen lainnya yang khas dengan sentuhan budaya Sunda.
Keunikan dekorasi ini menjadi simbol perpaduan antara keimanan dan kebudayaan, menciptakan atmosfer yang hangat serta penuh kebersamaan.
Ketua Pelaksana Perayaan Natal 2024 di Gereja Katolik Hati Kudus Tasikmalaya, Paul, menjelaskan bahwa konsep ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Sunda yang melekat erat di daerah tersebut.
BACA JUGA:Kriteria Pelamar PPPK Tahap II: TSM PPPK Tahap I dan TSM CPNS Boleh Ikutan?
"Kami ingin mengangkat budaya Sunda dalam perayaan Natal kali ini, karena kami tinggal di tanah Sunda. Di sini, selain beribadah, kami juga ingin menampilkan budaya lokal, seperti payung geulis, batik, serta aksesoris lain yang bernuansa Sunda," ujarnya kepada wartawan.
Menurut Paul, Tasikmalaya memiliki ciri khas seni dan budaya yang sangat kaya, dan melalui perayaan Natal ini, gereja ingin memperlihatkan bahwa iman Kristen di Tasikmalaya tidak hanya terhubung dengan tradisi Eropa, tetapi juga dengan budaya lokal.
"Menggereja di Tasikmalaya bukan hanya tentang agama, tapi juga tentang bagaimana budaya menjadi bagian dari kehidupan kami sebagai umat beriman," tambahnya.
Setiap tahunnya, gereja ini selalu menghadirkan konsep dekorasi yang berbeda, namun dengan tetap menjaga kedamaian dan suasana sukacita dalam menyambut Natal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: