Gempa Cianjur hingga Padalarang terdata sepanjang tahun 1844, 1910, 1912, 1968, 1982 dan terakhir kali tahun 2000
Menurut, Dr Daryono mengatakan, wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bandung merupakan wilayah aktif dan kompleks, sehingga sering terjadi gempa.
Sebanyak 5.832 Warga Cianjur Mengungsi, 6.070 Unit Rumah Warga Rusak Berat
Demikian update yang dirilis oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat menggelar jumpa pers di Pendopo Cianjur, Selasa, 22 November 2022.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, dari 268 korban meninggal, baru teridentifikasi identitasnya sebanyak 122 Jenazah.
“Selain itu masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Apakah 151 orang ini bagian dari yang 122 belum teridentifikasi itu kami masih lakukan pendataan. Bisa saja yang hilang itu berada didata itu,” kata Letjen TNI Suharyanto.
Mengenai data mayoritas kelompok usia ataupun jenis kelamin yang mendominasi sebagai korban meninggal, Letjen TNI Suharyanto belum dapat memberikan data pasti mengingat masih terus melakukan pendataan.
“Memang yang banyak meninggal itu anak-anak karena saat kejadian tengah mengaji, tetapi kami belum bisa menjawab pasti mengenai jumlah dan klasifikasi lainnya,” ujar Letjen TNI Suharyanto.
BNPB mencatat sebanyak 6.070 unit rumah warga rusak berat, sedang sebanyak 2.071 unit dan ringan 12.400 unit.
“Sedangkan sisanya masih terus kita laksanakan pendataan,” ungkapnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Polisi Prof. Drs. Muhammad Tito Karnavian meminta agar Bantuan Tak Terduga (BTT) Kabupaten/Kota di Jawa Barat diberikan kepada Kabupaten Cianjur
“Sebaiknya Kabupaten/Kota di Jawa Barat mengalokasikan BTT nya ke Kabupaten Cianjur untuk penanganan dampak dari gempa,” kata Tito Karnavian.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, BTT Kabupaten Cianjur telah terpakai penanganan bencana di wilayah Cianjur Selatan.
“BTT di Cianjur Rp5 miliar sudah terpakai penanganan bencana di Cidaun,” tandas Bupati Cianjur.