CIANJUR, RADARTASIK.COM— Gempa Cianjur yang menelan korban meninggal dan luka-luka, ternyata memiliki sejarah panjang.
Kabupaten Cianjur telah diguncang gempa dangkal sejak era penjajahan Belanda sampai saat ini.
Sejarah panjang gempa Cianjur diungkapkan Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono.
Menurut Dr Daryono, Kabupaten Cianjur hingga Padalarang merupakan salah satu jalur beberapa sesar yakni Cimandiri hingga sesar Lembang.
Wilayah Kabupaten Cianjur hingga Padalarang terdata beberapa kali gempa bumi dengan kekuatan rata-rata 5 magnitudo.
Sejarah panjang gempa Cianjur hingga Padalarang pernah tercatat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Gempa Cianjur hingga Padalarang terdata sepanjang tahun 1844, 1910, 1912, 1968, 1982 dan terakhir kali tahun 2000.
Menurut, Dr Daryono mengatakan, wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bandung merupakan wilayah aktif dan kompleks, sehingga sering terjadi gempa.
BACA JUGA: Korban Gempa Cianjur Meninggal 162 Orang, Gubernur Jabar: 14 Titik Pengungsian
“Selain itu, ini menjadi jalur sesar yang dilewati. Kompleksitas tektonik ini memicu terjadinya gempa dangkal, sehingga ini menjadi wilayah rawan gempa, sehingga tidak harus gempa besar untuk menimbulkan kerusakan,” ujar Dr Daryono dilansir dari radarcianjur.
Sejarah gempa Cianjur bahwa di wilayah Gempa Cianjur hingga Padalarang ada banyak catatan panjang di wilayah ini. Di awali gempa pada tahun 1844, 1910, 1912, 1968, 1982 dan terakhir kali tahun 2000.
“Rawannya wilayah ini, penting untuk terus dilakukan identifikasi sumber gempa serta jalur sesar aktif,” ujar Dr Daryono.