Dalam penjelasannya, Andi Pangerang mengatakan, gerhana bulan ini terjadi akibat konfigurasi tertentu.
Dia juga menjelaskan mengapa gerhana bulan ini sampai bisa terjadi? Karena posisi bulan saat itu akan berada di dekat titik simpul orbit bulan.
Titik simpul orbit bulan adalah perpotongan antara bidang edar Bumi mengelilingi Matahari, dengan orbit Bulan.
Andi Pangerang juga menjelaskan gerhana bulan ini terjadi ketika fase bulan purnama terjadi. Meski begitu, tidak semua fase bulan purnama dapat mengalami gerhana bulan ini.
BACA JUGA: Menhub Budi Karya Sumadi Lepas Peserta Touring Kendaraan Listrik dari Jakarta ke Bali
Dia juga menjelaskan gerhana bulan total kali ini adalah sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat bulan sebesar 0,2570.
”Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960),” ungkapnya.
Meski judulnya gerhana bulan total, namun saat bulan memasuki penumbra atau bayangan samar bumi, warna bulan nantinya akan berubah kemerahan.
Menurut dia, warna bulan menjadi kemerahan saat gerhana bulan total terjadi ini disebabkan mekanisme hamburan rayleigh yang terjadi pada atmosfer bumi.
Fenomena gerhana bulan ini akan melewati beberapa fase yaitu:
1. Awal masuknya bulan ke penumbra (bayangan samar) bumi
2. Awal masuknya bulan ke umbra (bayangan tegas) bumi
3. Awal puncak gerhana
4. Puncak gerhana
5. Akhir puncak gerhana