Pedagang Pasar Pramuka Bisa Rugi Ratusan Juta Terkait Larangan Penjualan Obat Sirup

Jumat 21-10-2022,19:16 WIB
Editor : Tiko Heryanto

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Larangan penjualan obat sirup untuk anak, membuat para pedagang obat-obatan di Pasar Pramuka bisa rugi ratusan juta rupiah. 

Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon mengatakan, kerugian seluruh pedagang obat sirup di Pasar Pramuka ini karena sudah terlanjur membeli produk dalam jumlah banyak, sebelum larangan penjualan obat sirup ini beredar.

“Jelas adanya kasus ini kita sebagai pedagang sangat rugi waktu, ketika barang kami ditarik oleh produsen, maka kami akan meminta hak-hak kami dan jika tidak, maka kita akan rugi pastinya, dan yang sudah terlanjur beli produk tersebut dalam jumlah banyak pasti akan mengembalikan,” ujarnya.

“Kerugian kami bukan Rp 10-20 juta, tapi bisa rugi ratusan juta,” Tegasnya.

BACA JUGA:Menkes Ingatkan Mayarakat untuk Tidak Berlebih Konsumsi Garam dan Gula

Kendati begitu, Yoyon termasuk seluruh pedagang di Pasar Pramuka mendukung terhadap program pemerintah. Hanya saja, pihaknya meminta agar pemerintah tidak terburu-buru mengambil keputusan.

“Kita berharap kepada pemerintah jangan terlalu terburu-buru mengeluarkan rilis dan harus dibuktikan dulu, diteliti dulu,” sarannya.

Dikatakannya, obat sirup parasetamol yang dilarang oleh pemerintah, menjadi obat andalan sebelumnya. Disamping harganya yang terjangkau murah, juga ampuh meredakan demam.

“Jenis-jenis parasetamol ini banyak dicari orang untuk meredakan sakit demam. Obat-obat ini sangat terjangkau sekali ya, dari 4 ribu sampai 15 Ribu, dan obat-obatan sirup ini sangat laku keras di pasaran, karena murah dan bagus,” katanya.

BACA JUGA:Daftar 5 Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Melebih Batas, Berdasarkan Temuan BPOM

Dia termasuk para pedagang mengaku bingung, kenapa tiba-tiba obat ini dilarang dan terpapar kandungan Etilen Glikol.

Pihaknya juga ingin memastikan apakah anak-anak yang terpapar penyakit gangguan ginjal itu setelah minum obat parasetamol sirup yang dilarang atau memang ada hal lain.

“Kita juga bingung kenapa tiba-tiba obat tersebut terpapar Etilen Glikol, kok baru baru sekarang dibesarkan adanya penyakit tersebut yang menyerang anak-anak. Apakah anak-anak yang terpapar penyakit tersebut minum kemasan obat sirup parasetamol semua, atau apakah ada hal yang lain,” tegasnya.

Untuk itu, dirinya meminta pemerintah segera melakukan rilis untuk mencari solusinya, agar masyarakat tidak bingung.

“Saya berharap kepada pemerintah secepatnya merilis, bagaimana solusinya, sehingga kita sebagai masyarakat dan pedagang, tidak bingung,” ujarnya.

Kategori :