CEO Liga Super: Proyek Ini Masih Hidup, Juventus, Barcelona dan Madrid Memiliki Visi Yang Sama Dengan Kami

Jumat 21-10-2022,04:40 WIB
Editor : Ahmad Faisal

RADARTASIK.COM - Bernd Reichart, CEO Liga Super menegaskan proyek ini masih hidup, karena Juventus, Barcelona dan Real Madrid mendukung dan memiliki visi yang sama dengan kami. 

A22 Sports Management, perusahaan di balik Liga Super, secara resmi menunjuk Reichart sebagai CEO terbaru mereka pada hari Selasa 18 Oktober kemarin.

“Liga Super masih hidup, saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa banyak klub di Eropa memiliki visi yang sama seperti Juventus, Barcelona dan Real Madrid dan sekarang memiliki kesempatan untuk membuat suara mereka didengar,” kata Reichart kepada El Larguero.

“Ini adalah jalan yang panjang, tetapi kami ingin melewatinya selangkah demi selangkah, tanpa gangguan. Kemarin adalah hari yang penting karena kami mengundang sepak bola Eropa untuk berdialog,” lanjutnya dikutip dari Football Italia. 

BACA JUGA:Sah, BI Putuskan Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen

Juventus, Barça dan Madrid termasuk di antara 12 klub elit Eropa yang meluncurkan proyek Liga Super pada Maret 2021. 

Namun, proyek tersebut gagal dalam waktu 48 jam setelah diboikot lima klub Liga Inggris yang terlibat dalam kompetisi lalu kemudian mengundurkan diri.

Juventus maupun Barcelona me-retweet pesan publik pertamanya ke klub-klub Eropa, kedua klub menyerukan reformasi sepak bola Eropa sebagai tidak berkelanjutan ekonomi klub.

“Sampai batas tertentu, kami membuat lebih banyak langkah maju dalam 12 jam terakhir daripada dalam 18 bulan terakhir,” tutur Reichart.

BACA JUGA:Percepat Transisi Energi, PLN dan 6 BUMN Teken Kerja Sama Perdagangan Karbon

“Kami menjangkau seluruh keluarga sepak bola, di luar UEFA. Mereka setuju bahwa sepak bola Eropa perlu direformasi karena tidak bisa terus seperti ini,” lanjutnya.

CEO Liga Super Itu menyebut ancaman UEFA yang membuat masalah ini sampai dibawa ke pengadilan.

Ketika ditanya, apakah sudah memiliki format untuk Liga Super?

“Kami ingin menciptakan sistem yang memungkinkan klub tumbuh melalui prestasi olahraga. Sebuah sistem terbuka dengan kemungkinan untuk bermimpi dan melakukan hal-hal dengan baik, dengan prestasi olahraga, Anda dapat bercita-cita untuk segalanya. Ini bukan kompetisi tertutup tetapi berdasarkan meritokrasi,” terangnya.

Salah satu masalah dari proyek Liga Super yang diluncurkan pada bulan April tahun lalu, adanya 15 klub tetap ditambah lima klub undangan setiap musim.

“Desain format, bagaimanapun, harus menjadi buah dari dialog. Sampai saat ini, kami tidak memiliki format yang pasti. Saya hanya mengatakan bahwa prestasi olahraga akan diterapkan pada semua peserta di Liga Super,” janjinya.

“Kami tidak ingin mempengaruhi liga domestik, jadi kami berbicara tentang kompetisi yang dimainkan tengah pekan,” ujarnya.

“Tidak ada tenggat waktu ketika kami akan tahu lebih banyak setelah kami mendapat kepastian dari pengadilan, tetapi sulit membayangkan memulai sebelum 2024-25,” aku Bernd Reichart.

Liga Champions diketahui akan memiliki format baru pada musim 2024, yang mendapat tentangan dari klub-klub Liga Super.

“Itu berjalan ke arah yang salah karena akan ada lebih banyak pertandingan penyisihan grup. Beberapa klub tidak akan saling berhadapan tetapi akan berada di peringkat yang sama. Akan sulit untuk mengikutinya dengan penuh semangat sampai fase knock-out dimulai pada bulan Maret,” tutur Reichart.

“Sangat penting untuk membuat generasi muda menonton pertandingan langsung dengan lebih menarik, pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona yang dimainkan empat kali setahun akan menghasilkan lebih banyak minat dan membuat sepak bola berkembang,” ulasnya. 

“Kami ingin mendengarkan semua orang, Saya ingin tahu apa yang dipikirkan penggemar Eropa,” pungkas Bernd Reichart dikutp dari Football Italia.

Kategori :