TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Di tengah berdukacita atas meninggalnya 129 orang dalam tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, kericuhan sempat terjadi antara supporter dengan panitia ketika pertandingan sepak bola di Stadion Wiradadaha, Minggu 02 Oktober 2022 siang sekira pukul 14.00 WIB.
Seakan tak mengabil pelajaran dari musibah itu, laga pertandingan final Piala Suratin U-13 antara DK versus Parahiangan itu, dinodai kericuhan antara supporter dengan panitia yang diduga tak terima tim kesayangannya kalah.
Video kericuhan itu pun beredar di grup whatsapp warga Kota Tasikmalaya.
Seperti informasi yang dihimpun radartasik.com, terdapat 2 video yang menggambarkan kericuhan itu.
BACA JUGA:Perintah Tegas Presiden Kepada Kapolri, Menpora dan PSSI Atas Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan
Yaitu video berdurasi 0,26 menit dan video 0,27 menit. Dalam video itu entah pendukung tim atau orang tua pemain tim mana.
Sepertinya sempat meradang hingga hendak menyerang seorang pria berbaju biru.
Gambar tangkapan layar ponsel video kericuhan Final Piala Suratin U-13 di Stadion Wiradadaha, Minggu 02 Oktober 2022 siang. -Istimewa-
Kericuhan terjadi di area pinggir lapangan dekat tempat duduk pemain.
Namun, dalam video itu tak sempat terjadi pemukulan. Beberapa pria memakai kaos warna silver mendorong pria berbaju biru tersebut.
Namun, sebelum beberapa pria berbaju silver masuk area tersebut, mereka terekam sempat merobohkan pagar pembatas area.
Selang beberapa menit, kericuhan pun reda setelah panitia berusaha melerai.
Kepala UPTD Dadada, Dadi Sopardi mengakui adanya kericuhan itu. Namun menurutnya tak melebar ke luar stadion. Kericuhan itu diduga salah satu supporter yang tak puas dengan hasil pertandingan.
"Ya tadi ada ricuh. Tapi sudah clear kok. Pagar yang jatuh berdasarkan informasi dari security stadion sudah dipasang lagi. Itu jatuh saja pagarnya karena digeser," paparnya.