PGA LIV

Minggu 25-09-2022,06:00 WIB

PGA Tour pun seperti menemukan senjata untuk menyudutkan pesaingnya itu: pegolf yang ikut Liga LIV adalah mereka yang tidak peduli pada hak-hak asasi manusia.

Orang Barat sangat sensitif soal itu hak asasi manusia. Tapi Liga LIV banyak uangnya. 

Untuk melawan serangan PGA Tour itu Liga LIV mengandalkan CEO-nya yang bukan sembarang orang: Greg Norman. Anda pun sudah tahu: ia juara dunia. Pernah 20 kali menjuarai PGA Tour. Begitu hebatnya ia sampai mendapat nama baru: The Great White Shark. 

Dengan nama besarnya itu ia membangun banyak perusahaan. Termasuk perusahaan desain lapangan golf. Nirwana Golf di Bali adalah hasil desain perusahaannya. Juga ada di Batam. Dan beberapa lagi. Dan yang utama adalah perusahaan alat-alat golf, termasuk kaus, jaket, dan celana golf. 

Ia orang Australia. Ia yang berhasil merayu 50 pegolf terkemuka dunia untuk gabung ke Liga LIV.

Greg kelihatannya akan terus menyerang PGA Tour. Minggu ini ia akan melobi anggota Kongres Amerika Serikat. Dari Republik dan dari Demokrat.

Secara hukum Greg juga akan mempersoalkan: PGA Tour telah melanggar UU Anti Monopoli. Buktinya: pegolf yang ikut Liga LIV dicoret dari PGA Tour.

Sebenarnya itu persaingan biasa saja. Kuat-kuatan uang. Dan yang seperti itu yang Robert tidak setuju. 

Mestinya saya bisa minta Prof Dr Komaruddin Hidayat untuk menuliskannya. Biar Robert tahu bukan hanya ia yang gila golf. Apalagi intelektual Islam Indonesia itu pernah menulis buku tentang golf dari sisi spiritualnya. Tapi hari sudah terlalu malam. Biarlah tulisan jelek ini saja yang terbit hari ini. (*)

Komentar Pilihan DahlanIskan Edisi 24 September 2022: Putusan Otak

OtongSutisna

Jadi kepikiran...besok bah bahas tentang mas azrul dan persebaya, bonek dari posisi abah sebagai warga Surabaya. Walaupun saya orang jabarpersebaya adalah klub favorit saya setelah persibbandung...yang di liga 1 Indonesia dua2nya jeblok, tapi sebagai suporter fanatik tetap saja masih sayang....

AralaZiko

Terkadang memang ada mantan ygmenyebalkan, seperti permen karet, sudah tidak berasa tapi melengket di sendal. Begitupula dengan beberapa mantan presiden di Negeri Pewayangan, wistuo masih aja mau atur ini itu

GiyantoCecep

saya baru saja mengikuti pengajia di mesjidba'dashubuh dengan tema tauhid. salah satu yg sedikit dibahas adalah apakah Al Qur'an itu mahluk atau kalam. Al qur'an yang dicetak itu mahluk karena memang dibuat sedangkan Al Qur'an yang asli adalah " kalam Allah ". Tapi saya tidak mau menghubungkan putusan otak ala Trump karena kedua-duanya saya masih belum faham. Mungkin andafaham dan tahu. KPK membuat kejutan dengan menangkap dan mentersangkakan seorang " Hakim Agung MA " dengan sangkaan suap Rp. 800 milyar. andai saja hakim di AS sana yg sedang menangani kasusnya Trump itu bisa disuap dengan 800 M, entahlah apakah Trump akan menyuap atau tidak. Coba anda tebak. Demokrasi dan hukum dianalogikan sebagai roda mobil sungguh cukup tepat. sayangnya di negara kita ini menurut saya baik roda depan maupun roda belakang belum ada , pun velgnya. Jadi memang sudah mirip besi rongsokan. Apakah harga besi rongsokan masih tinggi Pak DI ?. Kalau masih tinggi bisa dijual untuk menutup APBN 2023 yang sepertinya mengkhawatirkan, paling tidak menurut teman saya yg mengerti ekonomi makro. Posisi hutang yang cukup mengkhawatirkan, harga crude oil yang naik lagi dan soal oversuplly listrik yang entah mau diapakan. 

Kategori :

Terkait

Minggu 25-09-2022,06:00 WIB

PGA LIV