"Jadi tak mungkin kami sendirian. Kami pasti akan koalisi dengan partai lain. Tapi hal ini belum kita jajaki ya. Nanti kalau masa tugas saya selesai dan terbebas dari persoalan birokrasi kita mulai bergerak," bebernya.
Dia tak mau dicap sebagai orang yang mendahului dengan keberadaan posisinya dan memanfaatkan jabatannya sebagai Wali Kota.
Makanya Yusuf dan tim akan bergerak membangun lobi politik usai masa jabatannya berakhir.
"Jadi nanti kalau tugas saya selesai, baru kita bergerak ke partai lain melakukan lobi-lobi. Karena politik itu kan dari lobi. Mudah-mudahan tak banyak kendala sehingga jalan kita ke depan berjalan mulus. Dan Partai Golkar juga tetap berharap bisa menjadi pemenangnya," tambahnya.
BACA JUGA:Ini Target DPD Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya untuk Pemilu Serempak 2024
Walaupun demikian, Yusuf tak menampik saat disinggung ketika Rakerda sudah ada sedikit gambaran siapa yang akan merapat dengan Golkar. Saat itu para petinggi PAN hadir, sedangkan PPP memang tak hadir.
"Kalau pusat kan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah terbentuk. Nah kita di daerah, ya menunggu instruksi provinsi saja. Apakah yang dilakukan di pusat harus juga diikuti di daerah atau tidak, ketika Pilkada nanti," jelasnya.
Tukas, saat itu PPP tak hadir karena sedang ada agenda lain dan sudah dikomunikasikan dan konfirmasi ke Sekjen Golkar.
"Ya nanti kita akan diikuti dengan lobi-lobi kita ya. Kalau memang KIB nanti tetap ditarget sampai ke daerah ya Insya Allah akan kita lakukan juga. Tapi ya mudah-mudahan kalau daerah tak hanya KIB saja. Tapi ada partai lain yang ingin bergabung ya silakan saja. Karena kan politik itu dinamis," tukasnya.