Siapa Membunuh Putri (6) - Ajakan Bang Jon

Jumat 09-09-2022,05:30 WIB

Mitos yang dipercaya orang, katanya, Indroyono Idris, CEO grup kami itu, kalau mau bikin koran cukup lihat apakah di kota itu ada ATM BCA. Kalau ada berarti layak buka koran. Kelak saya bertemu dengannya, saya tanyakan mitos itu. Tapi logikanya mudah saja, BCA tentu tak sembarang buka cabang. Pasti sudah dengan survei dan kajian perputaran uang yang cukup untuk sebuah cabang bank mereka.

Grup PR sebaliknya amat berhati-hati mengembangkan koran-koran di daerah. Pakai survei dan riset yang makan waktu lama.

Bang Jon meletakkan dua pilihan di hadapanku: bergabung di grup yang besar, mapan, dan legendaris itu, atau tetap di grup kami yang muda, agresif, dan baru saja memberiku sebuah kenaikan posisi karir yang amat lekas kuraih.

”Kau jawab besok saja, tak usah hari ini. Eh, tapi aku hari ini dan besok izin tak masuk ya. Sudah bertahun-tahun kayaknya aku ndak pernah cuti,… Bilang sama Eel ya, aku izin, malas aku hubungi dia,” kata Bang Jon.

Seorang perempuan manis sekali, menghampiri kami setelah dilambai oleh Bang Jon. Dia diperkenalkan sebagai Nenia. ”Ini lho, Si Abdur yang sering kuceritakan kamu. Yang kode beritanya ‘dur’ itu,” kata Bang Jon.

Nenia datang, mendekat seperti cahaya terang dan mengubah aroma kopi dan teh dari uap air panas dari tempat penyeduhan itu jadi wangi. Menyapa merdu, dan menjabat dengan lembut.

Tapi gelombang menimbang hal-hal besar, pilihan-pilihan yang menentukan langkah dan masa depan menderu, menggempur dinding-dinding benakku. Bertahan pada posisi bagus yang baru saja kuterima atau menerima tawaran posisi yang lebih baik dengan imbalan yang jauh lebih baik? (bersambung) 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 8 September 2022: Beras Manja

Namu Fayad

Di Mandailing, porang artinya: perang!

Mbah Mars

Sudah baca cerbungnya Hasan pagi ini ? Tentang rapat redaksi yg panas. Yang aneh foto ilustrasinya dua pasang tangan, tangan laki-laki dan perempuan dan di bawahnya diberi keterangan:" Diolipa Yumara mengatakan bahwa Putri Candrawati making love dengan Om Kuat. Apa karena sama-sama panas ? Apa karena bagian ilustrasi ngelindur ?

Dacoll Bns

"Maka berhentilah memanjakan siapa pun dan apa pun." Ini mak jleb, sebagai rakyat kita harus berhenti memanjakan 'siapa' pun dan 'apa' pun, biarkan mandiri, rakyat kecil aja bisa hidup mandiri meski kadang dihalang-halangi berbagai regulasi yang tidak penting. 

Condro Mowo

'Dimanjakan' kurang lebih dalam bahasa Jawa : sering 'diporang-paringi' ,sering dimudahkan, digampangkan, dapat previlege,akses... dan sebagainya.... aku mau dong, porang.... 

Kategori :

Terkait