Tidak.
Naik.
Tidak.
Terserah. (*)
Komentar Pilihan Disway Edisi 26 Agustus 2022: Model BTP
RizkyDwinanto
"Kini Tommy menjadi pioneer..... blablablabla... Ini plastik ramah lingkungan pertama blablablabla" Demikianlah, abah selalu lebay.. Resin plastik Oxium produksi PT Tirta Marta sudah digunakan untuk tas kresek sejak tahun 2010an. Hasil temuan orang Indonesia juga.. Mungkin bapaknya si Tommy
Budi Utomo
Politisasi agama entah mengapa sangat kental di negara demokrasi yang kuat agamanya macam Amerika Serikat (Protestan), India (Hindu), Indonesia (Islam). Demokrasi akhirnya menjadi (agama) mayoritas menindas minoritas. Padahal seringkali minoritas justru menjadi motor penggerak bagi kebangkitan suatu bangsa. Sun Yat Sen misalnya. Dia beragama Kristen tapi berjasa besar mendirikan Tiongkok Modern. Walau akhirnya Kristen, sebagaimana Islam, boleh dikatakan ditindas, atau minimal dibatasi ruang geraknya di Tiongkok masa kini. Ali Jinnah contoh lainnya. Dia Shiah tapi berjasa mendirikan Pakistan (walau akhirnya Shiah yang minoritas ditindas Sunni yang mayoritas di Pakistan kini).
Juve Zhang
Rambo satu orang bunuh 36 orang . Gagah berani kuat fisik mental. Sabo bunuh satu orang nyusahkan 36 orang teman sejawat. Rambo tegar kuat phisik dan menta. Rambo lokal ketemu Komnas Ham nangis. Ketemu kakSetonangis. Rakyat bingung ini Rambo atau Lucinta Maya Kw 2. Jadilah pria sejati berani berbuat berani nanggung jawab pantang keluar air mata.wkwkwkwkwk
Fenny Wiyono
Saya tidak setuju dengan Perceraian dan Pernikahan ke-2 Ahok.. tetapi kalau mau melihat lepas dr mslh pribadi (Keluarga), Pak Ahok masih seorang negarawan yang baik ; tidak maling duit rakyat atau menyusahkan Rakyat. Masalah Wanita lain, Pak Karno Istrinya juga banyak, tetapi beliau negarawan yang hebat. Sri Sultan HamengkuBuwono IX juga istrinya lebih dari 1 tapi secara negarawan Jauh lebih hebat dari yang ke 10 (yg istrinya 1). untuk negarawan lainnya, coba wartawan Senior BpkDahlanIskan mau buka suara "Saayaaaang..." dan kita semua akan terheran, terkaget-kaget.. wkwk
Lukman bin Saleh
Sedikit kritik untuk istilah BPT dalam program ini. Karena bersih, transparan dan profesional sj tidak cukup bagi seorang pemimpin. Sulit mengharapkan perubahan besar jika hanya bertumpu pada karakter di atas. Alih2 malah menjadi bumerang. Makin membuat bangsa ini tertinggal. Misalnya pemimpin bersih, transparan dan profesional mengelola tata kelola yg salah. Seperti tema tulisan kemarin. Maka makin profesional seorang pemimpin, makin parah juga kesalahan yg ditimbulkan. Harusnya ada satu lagi karakter inti selain BPT. Dan ini wajib jika ingin maju: fatonah. Ya pemimpin wajib cerdas. Fikiran dan terobosannya bisa diandalkan. Sebaik apapun seorang pemimpin, jika tidak cerdas agak susah mengandalkannya untuk melakukan kemajuan di negeri yang jalan di tempat ini. Tapi tidak apa2. Ini sekedar pemilihan istilah yg ada unsur cocokloginya. Dalam penerapannya, saya yakin unsur kecerdasan tidak diabaikan...