Multi Suk
Yang saya koreksi dari tulisan ini cuma 2 saja. 1. Masyarakat Belitung timur dikatakan Islam yang religius. Itu jelas tidak benar sebab jika dia religius tidak akan menentang ayat Alquran yang melarang memilih pemimpin kafir 2. Ahok menjalani hukuman 2 tahun. Kapan dia masuk LP? Yang ada dia di Mako Brimob enatahngapain juga tidak tahu. Apakah itu menjalani hukuman? Bukan. Karena sesuai undang-undang menjalani hukuman itu di LP bukan di rutan
RubbyRubby
Tidak ada manusia yg sempurna... mau dicari salahnya pasti ada. Demikian pula baiknya jg pasti ada. Yg terpenting adalah "Right man on the right place" menempatkan kelebihan seseorang sesuai posisinya. Jika pejabat publik tugasnya diutamakan utk kesejahteraan rakyat, maka carilah tokoh yg sesuai. Jika mencari pejabat publik dengan pemikiran yg campur aduk gak jelas maka jelas tdk ada pernah ada yg cocok, misalkan mencari pejabat publik tapi membayangkan tokohnya sebagai figur suami/istri, pemuka agama, guru, teman, dsb. Sampai kiamat jggak pernah ada yg betul2 ideal. Entah kurang tegas, kurang ganteng, kurang sopan, klemarklemer, kurang jujur, kurang sabar, kurang ini itu... lahwongnyari pejabat seperti nyari manusia dengan sifat-sifat Tuhan ygMaha Sempurna. Mana Bisa? Mari lebih realistis dan logis karena ini sudah pagi, waktunya bangun dr mimpi semalam.
PurnomoInzaghi
Ahok atau BTP sosok pemimpin yg dibutuhkan saat ini. Mungkin cuma ini kelemahannya : beretnis cina dan beragama non muslim. Diluar itu dia punya atribut komplit untuk jadi pemimpin yg tegas, tidak kenal kompromi. Dia lawan yang tepat untuk para pelaku korupsi, dia model yang pas untuk menyaingi politik identitas yg mulai usang.
Muin TV
Mencari pemimpin BTP. Ini sesuai inisial namanya. BasukiTjahaya Purnama. Tapi diplesetkan menjadi, Bersih, Transparan, Profesional. Karena ini diinisiasi oleh Ahok, saya punya usul. Mencari pemimpin TAI. Transparan, Anti korupsi, Integritas. Kata ini sering diucapkan oleh Ahok ketika dia marah-marah. Yok kita cari pemimpin TAI. Nanti akan diajari secara langsung sama Ahok. Bagaimana caranya menjadi pemimpin TAI. Wkwkwk.....
Teguh Wibowo
Di persawahan dekat rumah saya ada seorang bapak2 petani yg sudah sepuh yg selalu menarik perhatian saya. Si Bapak ini adalah penyandang disabilitas, tangannya yg kanan tidak ada alias buntung. Sehingga untuk aktifitas mencangkul, ngrabuk, nyemprot, dsb hanya bisa menggunakan tangan kirinya. Motor yamahaalfa 2 R yg sering dikendarainya pun saya lihat sudah dimodifikasi. Handle gas yg seharusnya berada di setang sebelah kanan dipindah ke setang sebelah kiri. Kemarin sore saya melihat bapak2 sepuh ini baru pulang dari sawah naik motor yamahaalfa 2 R nya. Beliau mengenakan caping dengan paduan kaos partai bekas kampanye partai Demokrat warna putih dg logo tiga berlian warna biru. Di kaostsb ada foto seorang tokoh partai demokrat berjas hitam dg tulisan dibawahnya "DahlanIskan."
hoki wjy
para semut hakim yg memutus Ahok bersalah saat itu tdk menggunakan hati nurani tapi hanya berdasarkan tekanan masa dan tekanan semut yg menjabat wapres saat itu ,mari kita simak kembali pidato Ahok saat itu (kalimat sesentif saya ganti) Kan bisa saja dalam hati kecil bpk ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi PAKAI surat Pak DI 51. apakah saya menyebut surat Pak DI 51 pembohong? tentu tidak justru saya mengingatkan supaya kita tdk dibohongi dg memakai nama surat Pak DI 51 ,celakanya pidato tsb di eidit dan divralkan oleh semut Yani (telah selesai menjalani hukumannya) oleh semut Yani kalimat tsb diubah menjadi: kan bisa saja dalam hati kecil bpk ibu ngak bisa milih saya karena dibohongi surat Pak DI 51 dg menghilangkan kata PAKAI.tentu maknanya jadi berubah bagaikan langit dan bumi. dg menghilangkan kata PAKAI jelaslah itu sama saja menuduh surat Pak DI 51 adalah bohong.jadi jelas sekali Ahoktdk pernah bilang Surat SEMUT 51 tsb adalah bohong.tapi justru mengingatkan kita supaya jangan dobohongi PAKAI surat SEMUT 51.
ErGham
Peserta akan diasramakan di Cibubur selama 3 hari. Perkiraan saya, akan ada pelatihan pengucapan kata secara lantang. Disuarakan dengan keras. Agar peserta didik tegas dan lantang saat berbicara ketika menjadi pemimpin publik. Tidak mendayudayu. Tidak klemarklemer. Tidak berbelit belit. Serta tidak memanipulasi kata kata yang kadang menjadi kalimat bersayap.
UlilAbshor
Saya termasuk yang suka dengan Ahok. Transparan dan jujur. Lihatlah bgmn saat dia jd anggota DPR dan gubernur. Semua dana operasional di catat dengan detail. Jika lebih, di kembalikan ke negara. Saat kena kasus hukum, woww..gentle donk. Di hadapi. Nggaspt sebelah, yghrs melarikan diri sampe luar negeri. Herannya, yg transparan spt ini bnykygmusuhi. Wkwkwk. Dan di antara yg banyak itu, justru mrkyg katanya menjunjung tinggi nilai² amanah dan fathonah. Maha Besar Alloh dengan segala firman-Nya.