Siap-siap! Luhut Bilang Kemungkinan Presiden akan Umumkan Kenaikan BBM Bersubsidi Pekan Depan

Sabtu 20-08-2022,13:48 WIB
Editor : Radi Nurcahya

 

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengisyaratkan kemungkinan pemerintah akan menaikan harga BBM besok dalam waktu dekat ini.

Bahkan sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut sempat disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Menurut Luhut, Presiden Jokowi telah mengindikasikan bahwa pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan pertalite di harga saat ini.

BACA JUGA:KPK OTT Petinggi Unila di Bandung, Jubir Rektorat : Rektor Tidak Ada di Lampung

Luhut pun memberi sinyal bahwa kemungkinan Presiden Jokowi akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut pada minggu depan.

"Itu modelling ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini," ujarnya.

"Jadi, Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se-kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita,"tambah Luhut.

BACA JUGA:Terungkap, Ada Rapat Singkat di TKP antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Sebelum Pembunuhan Brigadir J

BACA JUGA:Ternyata Ada Peran Pacar Bharada E yang Ikut Gagalkan Skenario Pembunuhan Berencana Brigadir J oleh Ferdy Samb

Pria asal Sumatera Utara itu pun mengatakan Indonesia sudah cukup baik menjaga laju inflasi di level yang terkendali saat ini.

Inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Jika dicermati inflasi Indonesia itu masih lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,5 persen, Uni Eropa sebesar 8,9 persen, bahkan Turki sudah mencapai 79,6 persen.

BACA JUGA:Rumah Belajar Batik Tasikmalaya Diresmikan Atalia Praratya Kamil, Ini Tujuan Pendiriannya…

Namun, capaian inflasi ini melebihi dari batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen.

Kategori :