Korban langsung dievakuasi memakai 5 mobil ambulans Puskesmas Sukamantri dan Panjalu.
"Mobilnya diderek mobil BPBD dan pihak kepolisian. Sudah tuntas,” ujarnya.
“Mobil pikap melintasi kebon cabai milik Pak Anit. Dan mobil pikap nyungsep tertahan pohon bambu di pinggir belakang rumah Pak Anit," tambahnya.
Kata Aup, kejadian itu terjadi ketika pikap melintasi turunan berbelok yang tak ada besi penahan atau pagar pengaman jalan (guard rail) serta rambu-rambu.
"Jadi rawan daerah turunan ini. Ya kami mohon Pak Bupati bantuannya. Dari 2020 sudah sering ada kecelakaan di lokasi itu," jelasnya.
Aep, saksi lainnya juga mengaku kaget saat melihat pikap itu terbang dari jalan.
"Waktu kejadian saya lagi di kebun. Kerja yang ada di belokan, kebun cabai rawit," tuturnya.
"Sekitar jam 07.30 WIB tiba-tiba ada mobil terbang nyungsep ke pohon bambu. Saya langsung nyari korban ke bawah bersama warga lain mengevakuasi," tukasnya.
Mobil Harusnya Belok, Ini Malah Lurus
Warga Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri, Sofyan (42) menjelaskan mobil detik-detik kecelakaan maut tersebut,
Mobil pikap datang dari arah Majalengka menuju Panjalu, Ciamis.
Sampai ke Dusun Cimara Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri posisi jalannya turun ke arah Panjalu Ciamis.
Seharusnya berbelok kanan, ini langsung lurus terjun dari samping Warung Kopi Bagodeg dan ke jurang ke dalaman 10-15 meter. Saat liat di jalannya tidak ada jejak rem.
"Diduga rem blong. Kakak saya Aep yang sedang di kebun melihat mobil pikap terbang sekitar 07.30 WIB. Lalu kakak saya menyusul ke rumah saya," ujarnya.
Saat kejadian tersebut, warga pun melihat kejadian ini langsung membantunya.
"Saya pun langsung bawa empat orang pakai mobil dari tempat kejadian di antarkan Puskesmas Sukamantri," katanya.