JAKARTA, RADARTASIK.COM – Ketika tim forensik autopsi ulang masih bekerja untuk mendalami penyebab tewasnya Brigadir J, justru tim pengacara keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus membocorkan hasil otopsi ulang yang dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi pada Rabu, 27 Juli lalu.
Kali ini pengacara keluarga Brigadir J membocorkan sekaligus mempertanyakan organ pankreas Brigadir Yosua yang hilang.
”Yang jelas, organ pankreas itu mahal karena berfungsi menghasilkan insulin. Bisa miliaran rupiah harganya,” ujar Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Yosua, Minggu, 31 Juli 2022.
BACA JUGA:Waduh! Pengacara Brigadir J Bocorkan Hasil Autopsi Ulang, Ungkap Hal yang 'Mengerikan'
BACA JUGA:Ternyata Sampel Luka Jenazah Brigadir J Diperiksa di RSCM Bukan RS Polri Kramat Jati
Apakah ada kemungkinan pankreas Brigadir Yosua sengaja dihilangkan atau dijual? Kamaruddin tidak menjawabnya. ”Saya tidak berani mengatakan itu. Yang jelas, organ itu mahal,” katanya.
Sebelumnya, Kamaruddin juga mempertanyakan jaringan otak Brigadir J yang berpindah dari kepala ke dalam dada jenazah.
“Otaknya rupanya dipindah ke bagian perut,” ungkap Kamaruddin.
BACA JUGA:Maling Terekam CCTV saat Bobol Tasco Indihiang, Kota Tasikmalaya, Berikut Ini Ciri-Cirinya
Selain itu Kamaruddin juga membeberkan hasil otopsi ulang yang menunjukkan sembilan luka di tubuh jenazah Brigadir J yang diduga luka-luka itu bukan disebabkan tembakan.
”Saya sebutkan luka-luka bukan dari tembakan itu,” jelasnya.
Di antaranya, luka sobekan di bawah mata kanan, luka terbuka di bahu kanan, tulang rusuk sebelah kanan dan kiri yang membiru, jari kelingking dan manis luka terbuka, serta tangan kiri patah tulang.
Lalu, kaki kanan bengkok, darah merembes di dengkul kaki kiri, di kaki kanan bagian dalam terdapat sobekan di urat nadi, dan lubang di kaki kiri.