BANDUNG, RADARTASIK – Berbagai elemen kini sama-sama menggaungkan sosialisasi terkait hak hidup aman bagi anak-anak. Di Kota Tasikmalaya dan Bandung, sejak Sabtu dan Minggu, mereka yang peduli terhadap anak ini turun ke jalan.
Seperti di Kota Tasikmalaya Koalisi Peduli Anak Tasikmalaya (KPAT) harus mengampanyekan Stop Bullying dan turun ke jalan, Minggu 24 Juli 2022.
Koalisi Peduli Anak Tasikmalaya saat kampanye stop bullying di Taman Kota, Minggu 24 Juli 2022. - Rezza Rizaldi-radartasik.disway.id
Ini berkaca dari kasus di Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya baru-baru ini, seorang anak kecil dipaksa bersetubuh dengan kucing oleh teman-temannya.
"Maka kami melakukan kampanye stop bullying di Taman Kota dengan kampanye damai kepada masyarakat Kota Tasikmalaya dan sekitarnya," ujar inisiator kampanye, Direktur Taman Jingga, Ipa Zumrotul Falihah.
Demikian juga Forum Komunikasi Anak Kota Bandung (FKAKB) terjun langsung menyosialisasikan urgensi kekerasan terhadap anak di sepanjang trotoar Jalan Asia Afrika–Braga, Kota Bandung.
BACA JUGA:Desa Layak Anak di Ciamis Bentuk Perlindungan Terhadap kekerasan Pada Anak
Sementara sepanjang Juli 2022, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat, terdapat 51 temuan kasus soal tindakan kekerasan terhadap anak.
Menyikapi hal tersebut, FKAKB mengampanyekan sosialisasi bagi anak-anak terkait hak hidup aman bagi mereka.
Bertepatan Hari Anak Nasional, FKAKB terjun langsung menyosialisasikan urgensi kekerasan itu di sepanjang trotoar Jalan Asia Afrika–Braga, Kota Bandung.
Ketua FKAKB, Muhamad Fajar menjelaskan, kegiatan edukasi dari forum yang berada di bawah binaan DP3A Bidang Pemenuhan Anak ini mengusung nama Abah Cekatan.
"Aksi barudak hebat cegah kekerasan terhadap anak. Di tengah kota dan di tengah anak-anak. Kami lakukan edukasi dan sosialisasi," ujarnya.
BACA JUGA:STOP! Kekerasan Pada Anak dan Perempuan
"Kami menyuarakan: stop perkawinan anak dan stop kekerasan terhadap anak," imbuh Fajar.
Dia menambahkan, selain sosialisasi, tiap anak pun diberi penghargaan. Dalam menyemarakkan Hari Anak Nasional, mereka memberi gulali, permen, dan mainan kincir angin bagi anak yang melintas.