Ini Penjelasan Psikolog Soal Depresi Bisa Berujung Kematian

Sabtu 23-07-2022,15:00 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Usep Saeffulloh

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Psikolog dari Biro Psikologi Solusi dan Harapan Bunda Therapy Center, Rikha Surtika Dewi, MPsi menilai secara psikologis depresi merupakan penyakit mental, sehingga dalam kondisi tertekan akan menimbulkan stres yang luar biasa. 

"Tentu itu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi fisiologis tubuhnya, baik itu simtomnya seperti susah tidur, gelisah,” ujarnya kepada radartasik.com, Sabtu 23 Juli 2022.

“Mungkin juga akan mengarah kepada naiknya asam lambung yang muncul gangguan pada area pencernaan, lalu jika bisa dikaitkan dengan tidak mau makan dan minum," ujarnya.

BACA JUGA: Polda Jabar Turunkan Tim ke Tasikmalaya, Mendalami Kasus Bully Murid SD, 15 Saksi Telah Diperiksa

Akibat depresi juga bisa berimbas kepada tidak inginnya seseorang bersosialisasi. Hanya melamun. Itu akan sangat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. 

"Mungkin ini masalah psikologis dan sangat betul masalah psikologis ini akan memicu menurunkannya berbagai macam motivasi sesorang, mulai dari menurunnya motivasi makan, minum, motivasi menjaga kesehatan dan lainnya," jelas Rika.

BACA JUGA: Para Pelaku Bully Maut di Tasik Bisa Terancam Pasal Berlapis, Pakar Psikologi Forensik: Jangan Diversi!

Bila seseorang depresi, termasuk anak, kata Rika, akan fokus pada permasalahan yang cukup menyeramkan dan menakutkan yang dialaminya. Termasuk yang dialami oleh FH, bocah SD warga Kecamatan Singaparna yang menjadi korban bullying teman-temannya. 

BACA JUGA: Selama 2022, Ada 3 Kasus Bullying di Tasikmalaya, 1 Korbannya Meninggal Dunia, Waduh...

"Jadi depresi bisa berujung kematian itu yakni itu korelasinya yakni sindrom disikologis itu akan mengubah kepada pola-pola yang ada pada psikologisnya itu, apalagi ditambah dengan tidak mau makan dan minum itu sendiri," kata Rika menjelaskan.

Pelaku Bully Terindikasi 4 Orang

Sementara itu empat anak diidentifikasi menjadi terduga pelaku bully hingga berujung maut (kematian) di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.  

"Identifikasi sementara terduganya (pelaku bully) ada empat orang," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, Kamis 21 Juli 2022.

Empat terduga pelaku bully kepada FH (11), murid SD di Kecamatan Singaparna hingga korban meninggal dunia. 

KPAID Kabupaten Tasikmalaya, kata Ato Rinanto, akan terus mengawal kasus FH itu. 

Kategori :