Tak Dapat Bantuan, Ratusan Rumah Bakal Direlokasi dari Bantaran Sungai Cipeujeuh dan Sungai Cimanuk

Sabtu 23-07-2022,19:40 WIB
Editor : Ahmad Faisal

GARUT, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kabupaten Garut akan melakukan relokasi terhadap ratusan rumah di bantaran Sungai Cipeujeuh dan sebagian Sungai Cimanuk.

Relokasi dilakukan karena masyarakat yang rumahnya rusak dan berada di sepanjang sungai tidak bisa mendapatkan bantuan perbaikan rumah.

“Kita tidak bisa berikan bantuan perbaikan rumah kalau lokasinya berada di sepadan sungai. Jadi kita relokasi,” ujar Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman kepada wartawan di Kantor BPBD Garut, Jumat 22 Juli 2022, kemarin.

BACA JUGA:Butuh 45 Miliar untuk Perbaiki Jembatan Rusak di Garut Akibat Banjir Bandang

Helmi menerangkan, ratusan rumah yang nantinya akan direlokasi berada di daerah Dayeuhandap dan sepanjang Sungai Cipeujeuh Kelurahan Paminggir Kecamatan Garut Kota.

“Diperkirakan ada sekitar 100 KK (kepala keluarga) yang nantinya akan direlokasi,” terangnya.

Pihaknya sudah menyiapkan lahan relokasi di Kecamatan Garut Kota. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait relokasi.

BACA JUGA:Ketua Apdesi Oban Sobana: Sukseskan Desa Wisata Tidak Perlu Sesuatu yang Wah

“BNPB sudah menyetujui untuk pembangun rumah relokasi. Jadi anggaran untuk pembangunan rumahnya dibantu dari sana, kita hanya menyiapkan tanahnya saja,” terangnya.

Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk relokasi. Masih terus melakukan penghitungan.

Terkait bangunan warga di sepadan Sungai Cipeujeuh, Helmi memastikan akan melakukan pembongkaran dan nantinya lahan tersebut akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

BACA JUGA:Hari Kelima Banjir Bandang Garut, Pemkab Fokus Bersihkan Material Longsor

“Jadi masyarakat kita pindahkan dan tanahnya kita gunakan RTH,” ujarnya.

Terkait bangunan di wilayah Cimacan Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul, Helmi memastikan bangunan di wilayah tersebut akan dibongkar. Karena pemilik rumah di zona merah Sungai Cimanuk sudah diberikan bantuan rumah tapak pada kejadian banjir bandang tahun 2016 lalu.

“Sekarang kita data lagi, setelah itu kita bongkar. Karena tidak boleh ditempati lagi, itu sangat berbahaya,” terangnya.

Kategori :