BACA JUGA:Polres Tasikmalaya Rekomendasikan Arus Kendaraan dari Jalan HZ Mustofa ke Jalan Pemuda Satu Arah
Penyebab kedua, kata ia, masyarakat banyak tertumpu ke sekolah favorit. Padahal kalau dikategorikan sekolah favorit itu sudah tidak ada.
“Padahal sama saja, BOS kan sudah sama, guru juga sudah berkualifikasi akademik yang memang linier dan sertifikasi. Sarana prasarana negeri sudah standar bagus,“ paparnya.
Selanjutnya karena budaya, maksudnya jadi turun temurun, kalau orang tuanya di sekolah A, anaknya terus harus disana.
Jangan sampai seperti itu, namun harus disesuaikan, selain itu di sekitar anak itu jadi ingin ke sekolah A ramai-ramai memaksakan diri, jadi latah.
“Ini mungkin persoalan, makanya harus ada edukasi ke depannya khususnya orang tua harus paham dan guru-guru, pejabat, dewan paham sekolah zonasi ini menghilangkan istilah sekolah favorit, “ paparnya.
Pihaknya sampaikan bahwa sistim zonasi ini bagaimana anak mendekatkan diri dengan sekolah dimana sekolah itu yang dituju.