Soni Alamsyah SH mengatakan, bus yang dikemudikan Dedi Kurnia Ilahi mengangkut rombongan SDN Sayang Jatinangor, Kabupaten Sumedang menuju Pantai Pangandaran.
Korban luka akibat kecelakaan maut itu mencapai 48 orang dan 6 orang luka berat. Sedangkan meninggal 3 orang.
"Satu orang masih dalam pencarian di lokasi terjadinya kecelakaan," kata Soni, Sabtu 25 Juni 2022.
Para korban mendapatkan perawatan di RSUD dr Soekardjo, Puskemas Rajapolah dan Jamanis. Kondisinya terus membaik, bahkan sebagian sudah dipindahkan ke Sumedang.
"Tadi ada sekitar 14 mobil ambulans yang membawa korban," katanya.
Bus bernopol B 7701 TGA yang dikemudikan Dedi Kurnia Ilahi itu melaju dari arah Bandung menuju Pangandaran. Sesampainya di lokasi kecelakaan, bus hilang kendali dan ke kiri jalan hingga masuk jurang karena sopir mengantuk.
“Sesampainya di tempat kejadian, pengakuan sementara pengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga kendaraan tersebut hilang kendali mengarah ke kiri kemudian terperosok ke dalam jurang sedalam kurang lebih 10 (sepuluh) meter,” ujar Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan didampingi Plt Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Soni Alamsyah SH.
Di lokasi kecelakaan, kata Soni, tidak terdapat lampu penerangan jalan umum. "Memang pada malam hari di sini gelap karena banyak pohon dan PJU tak memadai. Apalagi sekarang musim hujan," kata dia.
BACA JUGA:Tidak Ada Bekas Pengereman di Lokasi Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya
Termasuk pihak kepolisian akan memeriksa kondisi kendaraan bekerja sama dengan Dishub. "Itu untuk memeriksa kelaikan bus tersebut," kata dia.
Jalan Raya Rajapolah tepatnya di lokasi kejadian merupakan jalan lurus. Soni menjelaskan bahwa jalan di lokasi kecelakaan datar, lurus dan beraspal basah.
“Di sekitar tempat kejadian agak jauh dari pemukiman penduduk,” ujarnya menjelaskan.
Soni menyebutkan di lokasi kecelakaan jalan datar itu, tidak melihat adanya jejas ban pada aspal. “Tidak terdapat goresan pengereman di TKP,” ujarnya.