"Jadi ya gitu baru tahap pendataan. Jumlah honorer masih didata ya belum ada angka pastinya. Ya sekitar 500 orang yang tersebar di Pemkot dan SKPD lain. Yang banyak biasanya di Disdik dan Dinkes," tambahnya.
Sebab, jelas Gungun, gaji honorer itu biasanya oleh masing-masing kegiatan bidang. Misalnya ada program di bidang lalu kekurangan orang untuk mengerjakannya. Maka honorer dipekerjakan dan digaji melalui anggaran kegiatan di bidang itu.
BACA JUGA:Soal Honorer, Ciamis Ikuti Aturan Pusat, Gantinya Akan Rekrut 6.000 ASN
"Lalu contoh lainnya seperti Disdik ada juga dari BOS, di Dinkes ada yang dari anggaran Kemenkes. Kita juga belum bisa memilah honorer versi Kemenpan itu seperti apa. THL di beberapa dinas juga kan bisa disebut honorer," jelasnya.
Maka, pihaknya tidak tergesa-gesa dan harus berkoordinasi terlebih dulu dengan Kemenpan dalam menentukan nasib honorer.
"Kalau di bilang kebutuhan pegawai, ya Pemkot memang butuh tenaga seperti itu. Tapi ya nanti setelah pendataan ada pembahasan di tingkat Pemkot," jelasnya.