Radartasik, Rusia telah menghentikan pengiriman gas alam ke Finlandia setelah distributor energi Gasum gagal melakukan pembayaran dengan mata uang rubel menurut operator sistem gas Finlandia, Gasgrid Finland.
“Impor gas melalui pintu masuk Imatra dihentikan,” bunyi pernyataan Gasgrid Finland.
Ekspor Gazprom Rusia juga telah mengkonfirmasi penghentian total pengiriman gas ke Finlandia.
“Gazprom telah sepenuhnya menghentikan pasokan gas ke Gasum (Finlandia) karena tidak membayar dalam rubel. Hingga akhir hari kerja pada 20 Mei Ekspor Gazprom belum menerima pembayaran untuk pasokan gas pada bulan April dari Gasum (Finlandia) sesuai dengan mekanisme pembayaran berbasis rubel yang baru,” kata perusahaan dikutip dari Russian Today.
Gasum juga mengkonfirmasi pada hari Sabtu (21/05/2022) bahwa pengiriman telah dihentikan. Sebelumnya Gasum mengumumkan bahwa mereka tidak akan mematuhi skema pembayaran gas berbasis rubel baru Rusia.
Finlandia mengimpor sebagian besar gas alamnya dari Rusia tetapi hanya menyumbang sekitar 5% dari penggunaan energi negara itu.
Hampir 30% energi primer di Finlandia berasal dari bahan bakar berbasis kayu, sementara 22,5% berasal dari minyak dan 19% dari energi nuklir menurut laporan media.
BACA JUGA:Setengah Pembeli Gas Rusia Setuju Membayar Dengan Rubel
Pada tahun 2020, Rusia memasok sekitar 1,61 miliar meter kubik gas alam ke Finlandia dan tahun lalu jumlahnya mencapai 1,8 miliar meter kubik. Finlandia dikethui memiliki dua terminal gas alam cair di Pori dan Tornio, dengan total kapasitas 0,65 miliar meter kubik per tahun.
Untuk menggantikan pasokan gas Rusia, Finlandia harus menggunakan infrastruktur energi yang ada, kata para analis, karena negara Nordik tidak memiliki kapasitas penyimpanan gas bawah tanah sendiri.
Perusahaan negara Gasum mengatakan siap untuk penutupan pasokan Rusia. Finlandia berharap untuk menerima gas dari Estonia melalui pipa gas Balticconnector selama musim panas, meskipun Tallinn juga menolak mekanisme pembayaran baru Rusia bulan lalu, tetapi keterbatasan kapasitas pada pipa dapat memperumitnya.
Laporan media juga mengatakan bahwa baik Estonia dan Finlandia berniat untuk menyewa terminal terapung untuk menerima gas alam cair (LNG) pada musim gugur mendatang.