Radartasik, KOTA TASIK – Usai melakukan otopsi, Polda Jawa Barat akan melakukan tes DNA dan toksikologi guna mengungkap kasus pembunuhan janda Juju Juariah di Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
”Ya kita sudah lakukan otopsinya alhamdulillah sudah beres. Kita otopsi jenazah perempuan,” ujar Dokter Forensik Polda Jabar dr Fahmi Arief Hakim SpMM kepada waratwan Kamis (19/5/2022) sore.
BACA JUGA: Tiga Janda Tewas Dibunuh, Dua Kasus Gara-Gara Asmara, Satu Lagi Masih Penyelidikan
Kemudian, menurut dia, akan ada pemeriksaan tambahan, selain pemeriksaan luar dalam (otopsi). ”Jadi dilakukan juga pemeriksaan DNA dan toksikologi,” sambungnya.
Dia menerangkan tes DNA ini untuk kepentingan penyelidikan dan untuk proses pembuktian lebih lanjut, biar lebih akurat hasil pemeriksaannya.
BACA JUGA: Tidak Ada Barang Hilang di Rumah Janda, yang Tewas Dibunuh di Pagerageung, Tasikmalaya
”Luka secara umum kan sudah mengetahui semua, yaitu di daerah leher. Hasil pemeriksaannya agak lama. Tapi hasil sementara sudah saya sampaikan ke penyidik ya,” terangnya.
Hasil pemeriksaannya agak lama, tambah dia, karena perlu pemeriksaan DNA dan toksikologi untuk mengetahui apakah ada racun atau tidak.
BACA JUGA: Janda di Pagerageung, Tasikmalaya Tewas Bersimbah Darah, Diduga Jadi Korban Pembunuhan
”DNA untuk membuktikan ada kontak antara pelaku dengan korban atau tidak. Ya itu untuk membuktikan serta meyakinkan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang janda bernama Juju Juariah (46) ditemukan bersimbah darah di musala rumah toko (ruko) tempat ia beristirahat.
BACA JUGA: Ada Luka Gorok di Leher Janda Korban Pembunuhan di Pagerageung
Ruko itu menjual berbagai kebutuhan rumah tangga termasuk makanan. Ruko berlantai dua itu ditempati Juju bersama keponakannya.
Warga sekitar mengenal sosok korban adalah pedagang yang baik hati. Menurut warga, Juju adalah sosok yang ramah.
BACA JUGA: Tak Hanya Luka Gorok di Leher, Kedua Kaki Janda di Pagerageung Terikat Lakban