Mudik Lebaran Meningkat Tajam, Kasus Covid-19 Tetap Terkendali, Pemerintah Perpanjang PPKM

Selasa 10-05-2022,05:42 WIB
Editor : Agustiana

BACA JUGA:Arus Mudik dan Balik Dinilai Berjalan Baik, Menhub Tetap Minta Maaf, Mengapa?

Terkait dengan kinerja Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), realisasi anggaran Program PEN sampai dengan 28 April 2022 adalah sebesar 15,4% atau sebanyak Rp70,37 triliun dari alokasi anggaran PEN 2022 yang sebesar Rp455,62 triliun. 

Khusus di klaster Penanganan Kesehatan, realisasinya tercatat sebesar 9,7% atau sebanyak Rp11,87 triliun dari alokasi sebesar Rp122,54 triliun.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto: Indeks Belanja Ramadhan Naik, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,01%

Kinerja realisasi anggaran Program PEN, terutama didorong oleh klaster Perlindungan Masyarakat yang telah terealisasi sebesar 31,8% atau sebesar Rp49,27 triliun dari alokasi anggaran sebesar Rp154,76 triliun. 

Realisasi program Bantuan Sosial (Bansos) yang sudah berjalan antara lain PKH sebesar Rp14,15 triliun (10 juta KPM), Kartu Sembako Rp18,8 triliun (18,8 juta KPM), BLT Minyak Goreng Rp5,8 triliun (19,3 juta KPM), BLT Desa Rp7,47 triliun (6,12 juta KPM), BT-PKLWN Rp1,7 triliun dan Kartu Prakerja Rp1,4 triliun.

BACA JUGA:Dari Percikan Las, Bengkel Motor Terbakar, Dua Korban Luka Bakar

“Realisasi PEN ini cukup baik, untuk Insentif Nakes dan pembayaran klaim pasien, serta insentif perpajakan kesehatan. Sedangkan, untuk program Perlindungan Masyarakat sudah terealisasi Rp49,27 triliun atau 32%, yang terdiri dari PKH, BLT Minyak Goreng, BLT Desa, dan BT-PLKWN, serta Kartu Prakerja,” ungkap Menko Airlangga. 

Sementara itu, realisasi untuk Penguatan Pemulihan Ekonomi tercatat sebesar 5,2% atau sebanyak Rp9,22 triliun dari pagu Rp178,32 triliun, baik di sektor Pariwisata, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dukungan Korporasi dan UMKM, serta Perpajakan.

BACA JUGA:H+7 Lebaran, Ribuan Pebalik Tasik Tujuan Jakarta Antre di Stasiun KA

“Bapak Presiden memberi catatan bahwa ke depan terkait dengan energi dan pangan perlu diperhatikan. Demikian pula terkait dengan dibentuknya Satgas, diperlukan untuk penyakit yang baru tumbuh di hewan, yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), untuk betul-betul diawasi,” pungkas Menko Airlangga. 

Turut hadir dalam Keterangan Pers tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (rep/fsr/hls)

Kategori :