Wapres Resmikan 1.014 BLK Komunitas se-Indonesia

Wapres Resmikan 1.014 BLK Komunitas se-Indonesia

radartasik.com, KABUPATEN TASIK - Wakil Presiden RI Prof Dr KH Ma'ruf Amin menghadiri acara Sukseskan Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dan resmikan 1.014 BLK se-Indonesia di Pondok Pesantren (Ponpes) Cipasung Tasikmalaya, Selasa (08/06/21).

Wapres bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Dr Hj Ida Fauziyah MSi dan Wakil Ketua DPR RI Drs H Abdul Muhaimin Iskandar MSi juga meresmikan dan menandatangani prasasti Gedung Workshop Kejuruan Teknik Informatika BLK Komunitas Ponpes Cipasung Tasikmalaya.

Dalam acara tersebut dilakukan juga MoU antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan perusahaan tentang Kemandirian BLK Komunitas. 

Juga peresmian dan penandatanganan prasasti oleh Wakil Presiden RI dan kunjungan ke expo dan Gedung BLK Komunitas Ponpes Cipasung secara offline oleh Menaker RI dan tamu undangan.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto SIP bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tasikmalaya.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Dr Hj Ida Fauziyah MSi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu kelancaran terlaksananya acara kewirausahaan BLK Komunitas ini di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Menurutnya, berbagai langkah ekstra ordinary dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Berbagai sektor termasuk BLK Komunitas dibentuk di berbagai komunitas masyarakat dan pesantren. 

Menurutnya, tingkat pengangguran tingkat nasional yang masih tinggi sebesar 1,02 persen bisa diturunkan dengan keberadaan BLK Komunitas ini. 

Berbagai langkah yang dilakukan dalam pemulihan ekonomi, mulai dirasakan positif melalui peningkatan kompetensi dan perluasan lapangan kerja.

"BLK Komunitas ini merupakan program terobosan pemerintahan agar masyarakat mendapatkan akses pelatihan dan informasi kewirausahaan. Yang disesuaikan pasar kerja dan keterampilan berwirausaha bagi komunitas santri dan masyarakat," terang Ida, kepada wartawan.

       
 
Pada tahun 2020, jelas dia, sebanyak 1.014 BLK Komunitas telah dibentuk di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2021 targetnya akan dibentuk 1.000 BLK. 

Untuk saat ini sejak 2017- 2020 sebanyak 2.127 BLK Komunitas se-Indonesia telah dibentuk di berbagai komunitas masyarakat, pesantren, pekerja dan serikat buruh serta komunitas lainnya di seluruh Indonesia.

Selanjutnya pemerintah, terang dia, sudah menyiapkan pelatihan vokasi tenaga instruktur dan BLK Komunitas di 23 sekolah keguruan diantaranya di bidang teknik otomotif, las, konstruksi, furniture, infrastruktur, telekomunikasi, teknik informatika, teknik robotika, pengelolaan hasil perikanan, teknik batik, bahasa, perhotelan, kesehatan tradisional dan kuliner. 

Dia mengungkapkan, kehadiran BLK Komunitas ini untuk menjawab kebutuhan pasar kerja dengan pekerja yang berdaya saing dan SDM produktif. Dalam mengakulturasi percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

"Kita siapkan SDM untuk pengembangan destinasi wisata juga di Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Kupang. Bahkan para santri di pondok pesantren yang mengambil jurusan pariwisata juga sudah banyak," ungkap dia. 

Dia menambahkan, kehadiran BLK Komunitas juga tidak cukup sampai disini, akan tetapi tetap dilakukan pengembangan dan memastikan agar mandiri dan profesional. 

Termasuk pendampingan dan pelatihan ke BLK Komunitas secara berkesinambungan.

Menteri Ketenagakerjaan Dr Hj Ida Fauziyah MSi meninjau stan-stan BLK Komunitas dari berbagai daerah termasuk STAN BLK Komunitas Ponpes Cipasung. (diki setiawan/radartasik.com)

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dr H M Ridwan Kamil ST MUD mengatakan atas nama pemerintah Jawa Barat (Jabar) berterima kasih kepada Wapres Ma'ruf Amin sudah menghadiri acara Sukseskan Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan BLK Komunitas di Ponpes Cipasung.

Menurutnya, kehadiran Wapres bersama Menaker dan Wakil Ketua DPR RI dalam acara kewirausahaan BLK Komunitas di Tasikmalaya, Jawa Barat, bukan tidak beralasan, karena memang produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) Jabar tertinggi dan paling produktif se-Indonesia. 

"Banyak yang bertanya kenapa Jawa Barat yang dipilih? karena dari segi produktivitas SDM kita tertinggi se-Indonesia. Termasuk kedua terbaik dari segi pembangunan baik jalan tol maupun bandara udara," ungkap Ridwan Kamil, dalam sambutannya. 

Dia menerangkan, bahwa tingkat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tahun 2021, Jabar sudah mengalami peningkatan dari minus 5,4 persen sekarang naik menjadi minus 5,8 persen. 

Termasuk tingkat pengangguran yang saat muncul pandemi tahun 2020 mencapai 10 persen sekarang menjadi 8,7 persen. 

"Dua minggu yang lalu serapan ekonomi kita di Jabar sudah membaik walaupun tidak semua bidang. Mudah-mudahan dengan diresmikannya BLK Komunitas ini bisa menyerap tenaga kerja dan masyarakat bisa berdaya saing," jelasnya. 

Dia menambahkan, saat ini BLK Komunitas di Jawa Barat ada 217 komunitas, berkat dukungan masyarakat dan pemerintah jumlahnya terus bertambah.

Pada intinya, terang dia, membangun negara bukan tugas pemerintah saja, akan tetapi tugas bersama-sama dalam membangun perekonomian. 

Disini peran BLK Komunitas sangat penting dalam penguatan daya saing dan menyerap tenaga kerja serta peningkatan ekonomi kerakyatan.

"Semoga dengan kehadiran BLK komunitas dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Dengan tingkat penyerapan tenaga kerja dan daya saing masyarakat," ujarnya. 

Wakil Presiden (Wapres) Prof Dr KH Ma'ruf Amin mengatakan sangat berbahagia hadir di Pondok Pesantren Cipasung dalam acara BLK Komunitas ini. Yang diinisiasi oleh Kemenaker dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Menurut dia, BLK Komunitas ini sebagai wujud sinergi pemerintah dengan Kemenaker serta berbagai komunitas masyarakat dan pesantren, dalam upaya peningkatan SDM, sosial dan ekonomi kewirausahaan untuk berdaya saing global.

"MoU kerjasama Menaker dalam program BLK Komunitas ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik dalam terjalin nya kebersamaan pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Menurutnya, BLK Komunitas ini memberikan bekal keterampilan bagi komunitas pesantren dan masyarakat serta komunitas lainnya untuk memasuki lapangan kerja ataupun kewirausahaan. 

Termasuk mengapresiasi dibentuknya Bank Wakaf Mikro (BWM) kerjasama Ponpes Cipasung dengan OJK. 

"Semoga dapat segera beroperasi dalam mendukung ekonomi dan pengelolaan keuangan syariah. Termasuk ada program dalam rangka pembentukan pom bensin mini untuk 1.000 pesantren. Kita ingin pesantren ini selain pusat dakwah dan pusat ilmu pengetahuan agama juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi," ungkapnya.

Pemerintah pusat, tambah dia, sekarang ini mengarahkan pesantren selain menjadi pusat dakwah juga pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

"Saya harap pesantren dapat menghadirkan santri bagus, pintar mengaji dan menjadi usahawan," paparnya. 

Pemerintah juga, kata dia, memprioritaskan program pembangunan SDM dan daya saing kerja. Ditengah tingkat pengangguran di Indonesia yang masih cukup tinggi. 

"Maka dibutuhkan langkah dan konsep cepat dan perbaikan agar bisa bersaing dengan negara lain. Mewujudkan tenaga kerja yang handal dan berdaya saing global, perlu sinergitas pemerintah, BUMN, masyarakat dan pesantren, serta lainnya," paparnya. 


Dia mengapresiasi kepada Kemenaker RI yang telah bekerja sejak 2017 lalu melalui BLK Komunitas ini yang bekerja sama dengan berbagai pihak, telah melampaui target dari 2.000 BLK Komunitas, sekarang sudah lebih. 

"Saya mengharapkan pembangunan BLK Komunitas lebih luas melibatkan berbagai komunitas kedepannya," tambah dia.

Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto SIP mengatakan intinya pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengapresiasi kegiatan BLK Komunitas dan bank Mikro dari Kemnaker ini.

"Kita sangat apresiasi terhadap program pemerintah baik BLK Komunitas atau Bank Mikro. Apalagi dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19," ungkap nya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 ini membutuhkan peningkatan kualitas kompetensi sumber daya manusia sekaligus perluasan kesempatan kerja. 

Kemudian, ungkap dia, untuk lebih mendekatkan lagi permodalan. "Jadi semuanya ada, BLK-nya ada, bank Mikro nya ada, jadi menginspirasi kita sampai ke daerah," ujarnya. 

Dia menambahkan, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sendiri dalam menindaklanjuti program pusat, seperti BLK dan bank Mikro ini, ada program yang hampir mirip namun tidak sama.

"Kita sedang membangun program mobile training. Bedanya kalau BLK ini berada di satu tempat, dua kali satu tahun pelatihan nya. Kalau kita tidak seperti itu, kita mobile training," paparnya.

Jadi program mobile training ini, terang dia, untuk siapapun yang membutuhkan, tidak memerlukan gedung. 

"Jadi istilahnya bisa jadi di manapun, di madrasah, ditempat manapun bisa jadi. Yang penting ada sekian orang yang mau pelatihan kita yang datang, mulai tahun ini kita akan segera laksanakan," tambah dia. 

(diki setiawan/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: