33 Nakes Terpapar Covid-19, Ciamis ke-2 & Tasikmalaya ke-1 Paling Tinggi Kasus di Jabar
Reporter:
agustiana|
Kamis 03-06-2021,21:36 WIB
CIAMIS - Sebanyak 33 tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Rancah Kabupaten Ciamis terpapar Covid-19.
"Sehigga kasus Covid-19 di Kabupaten Ciamis kembali meningkat," ucap Bupati Ciamis H Herdiat Sunarnya.
Kata dia, ada beberapa kecamatan yang kasus terkonfirmasi positif Covid-19 melonjak luar biasa.
Salah satunya Kecamatan Rancah yang konfirmasi positif 33 pegawai Puskesmas. Untuk itu pihaknya mengajak kepada semua pihak untuk menekankan penerapan protokol kesehatan.
" Bupati pun meminta ASN memiliki tanggung jawab tidak lelah untuk mengingatkan masyarakat untuk mempedomani protokol kesehatan," jelasnya saat acara rakor di Aula Pemda Ciamis, Senin (31/5) siang.
Pihaknya perhatikan banyak warga yang pakai maskernya sudah berkurang. Begitu juga kerumunan, pihaknya berharap semua kompak dan sepakat harus memperketat protokol kesehatan.
Untuk itu Pemkab Ciamis pun akan mengevaluasi rekomendasi liburan dan area wisata. Terlebih di Kabupaten Ciamis sudah mulai pembelajaran tatap muka, akan sangat riskan.
"Kami Pemkab Ciamis pun akan membahas dan mengkaji ulang pembelajaran tatap muka," paparnya.
Herdiat menyampaikan juga, bahwa angka kematian di Ciamis cukup tinggi, sebanyak 212 orang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
"Ciamis jadi rengking dua di Jawa Barat paling tinggi tingkat kematian. Yang pertama adalah Tasikmalaya," paparnya.
Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr Bayu Yudiawan mengatakan, meski kasus Covid-19 naik, tapi masih dalam kondisi terkendali.
Untuk jumlah kasus total di Ciamis mencapai 5.031 dan yang aktif sebanyak 124 orang.
"Kebanyakanya tidak bergejala dan melaksanakan isolasi mandiri," ujarnya.
"Namun, kurang bagus angka kematian cukup tinggi mencapai 212 orang," sambungnya.
Bayu menjelaskan, mengenai 33 Nakes di Pukesmas Rancah, semua tidak bergejala dan hanya 4 orang yang bergejala ringan.
"Setelah kita kaji, perlu ada penataan alur layanan di Puskesmas dan juga sirkulasi udara dan fentilasi. Sementara layanan kita tutup dan akan ditata ulang lagi. Serta bisa jadi dalam waktu dekat buka lagi," terangnya. (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: