Perdana! NIF di Kaki Gunung Sawal Ciamis Operasikan Kandang Close House, Chick In 45 Ribu Ekor Ayam Broiler

Owner NIF di kaki Gunung Sawal, Dusun Banjar, Kecamatan Panjalu, Kecamatan Ciamis, Asep Dadang dengan timnya saat melakukan syukuran serta doa bersama, Sabtu 28 Juni 2025. istimewa for radartasik.com--
BACA JUGA:Tarif Listrik Naik Mulai 1 Juli 2025, Ini Daftar Pelanggan yang Terdampak
“Jadi sistemnya masih kemitraan. DOC ayam broiler dikirim dari mereka sebanyak 45 ribu ekor, kemungkinan awal Juli sudah mulai masuk. Pakan, vitamin, obat-obatan semuanya disuplai oleh mereka juga. Nanti saat masa panen, mereka juga yang akan panen,” terangnya.
Siklus pemeliharaan ayam broiler sendiri berkisar antara 28 hingga 45 hari. Panen bisa dilakukan sejak usia 28 hari untuk memenuhi pasar ayam ukuran kecil, seperti rumah makan Padang yang menggunakannya untuk ayam pop.
Namun, untuk kebutuhan restoran cepat saji dan hotel, biasanya ayam dipanen pada bobot lebih besar antara 1 hingga 1,2 kilogram.
“Kalau restoran cepat saji itu biasanya butuh ayam yang ukurannya rata, di atas 1 kilogram dan di bawah 1,2 kilogram. Nah, kalau lebih besar lagi biasanya untuk kebutuhan cafe atau hotel, seperti ayam fillet segar,” beber Asep menjelaskan segmentasi pasar ayam broiler.
BACA JUGA:Komisi I DPRD Kritik Penundaan Pilkades PAW di Kabupaten Tasikmalaya, Hambat Pemerintahan Desa
Selain memulai operasional kandang broiler, NIF juga akan menerima pengiriman kambing perdana dari Bandung dan Sumedang pada 1 Juli mendatang.
Pengembangan peternakan kambing ini akan dikelola secara mandiri di kawasan inti NIF, yang juga menjadi lokasi budidaya unggas lokal seperti ayam kampung.
Di kawasan ini, seluruh proses mulai dari penetasan, pembesaran, pemberian pakan hingga pengolahan limbah menjadi pupuk organik dilakukan secara swadaya atau mandiri oleh tim NIF.
“Kalau yang mandiri itu kita kembangkan ayam kampung. Dari menetas, mengawinkan, sampai membuat pakannya sendiri. Bahkan pupuknya pun kita olah sendiri dari limbah kandang. Semua dilakukan di lokasi NIF,” tambah Asep.
BACA JUGA:Acer Perluas Aspire AI Series, Hadirkan 6 Laptop Copilot Plus Terbaru
Konsep peternakan dan pertanian terpadu yang diusung NIF diharapkan mampu menjadi contoh inovatif dalam pengelolaan agribisnis berkelanjutan.
Selain fokus pada produksi ternak dan pertanian, NIF juga membuka peluang menjadi destinasi edukatif dan wisata yang mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dunia peternakan modern yang ramah lingkungan dan berorientasi pada kemandirian.
“Ke depan, kita ingin menjadikan NIF ini tidak hanya tempat beternak, tapi juga tempat belajar, berwisata, dan mengangkat potensi lokal. Dengan konsep terintegrasi dan berbasis kearifan lokal, semoga ini bisa memberi manfaat besar bagi masyarakat dan dunia peternakan di Ciamis,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: