Warga Sukamaju Kaler Tasikmalaya Keluhkan Bau Menyengat dari Perusahaan Pemotongan Sapi, Tuntut Perbaikan IPAL

Pertemuan warga Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota tasikmalaya dengan pihak kelurahan terkait bau menyengat dari perusahaan pemotongan sapi, Rabu 25 Juni 2025. rezza rizaldi / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Warga Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota TASIKMALAYA, menyuarakan keluhan terkait bau menyengat dan pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari aktivitas pemotongan sapi milik PT Lintas Nusa.
Keluhan tersebut mengemuka dalam pertemuan antara warga, pihak perusahaan, kelurahan, Kecamatan Indihiang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kesehatan, dan konsultan lingkungan, Rabu 25 Juni 2025 di Aula Kelurahan Sukamaju Kaler.
Tokoh masyarakat setempat, Rahmat Durahmat, mengatakan bahwa warga selama ini merasa terganggu oleh bau menyengat, air yang tidak jernih, serta gangguan lalu lintas akibat aktivitas bongkar muat ribuan ekor sapi.
Bahkan, kata dia, warga sudah siap menggelar aksi demonstrasi dan menuntut penutupan perusahaan.
BACA JUGA:Kota Tasikmalaya Dapat DAU Rp 430 Miliar, Tapi Rinciannya Masih Misteri
“Bau ini terasa sampai ke acara pengajian, hajatan, bahkan tamu dari luar kota pun ikut mencium baunya,” tegas Rahmat kepada radartasik.com disela pertemuan.
"Kami tidak menolak investasi, tapi dampaknya harus diperhatikan. Sudah sejak 1998 PT Lintas Nusa berdiri, dan sejak 2007 warga menyampaikan keluhan yang sama. Tapi baru sekarang ada tanggapan serius," sambungnya.
Ia juga menyoroti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT Lintas Nusa yang dinilai belum memenuhi standar.
“IPAL-nya tidak sesuai. LH juga sudah memberi beberapa teguran. Kami minta ada jaminan kapan IPAL selesai diperbaiki dan tidak lagi menimbulkan bau,” terangnya.
Rahmat menyebutkan bahwa dari 16 RW di wilayah Sukamaju Kaler, hampir seluruhnya terdampak, terutama RW 2, 4, 5, 6, 10, dan 11 yang berdekatan langsung dengan lokasi perusahaan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasional PT Lintas Nusa, Yulis Sri Heryani, menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah menjalankan pembangunan IPAL secara bertahap sesuai arahan DLH dan konsultan.
“Bagi kami tidak ada program jangka pendek atau panjang, tapi semua harus berkelanjutan. Sekarang kita sedang dalam proses mencari kontraktor untuk membangun instalasi IPAL, setelah perda teknis (pertek) disetujui konsultan bulan ini,” tutur Yulis.
Ia juga membantah anggapan bahwa perusahaan baru bergerak menanggapi keluhan warga saat ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: