Modus Baru di Kota Tasikmalaya: Tawaran Jadi Pengusaha Makan Bergizi Gratis yang Berujung Penipuan

Modus Baru di Kota Tasikmalaya: Tawaran Jadi Pengusaha Makan Bergizi Gratis yang Berujung Penipuan

Kapolsek Indihiang Polres Tasikmalaya, Kompol H Iwan saat memberikan imbauan kepada warga sambil Jumatan Keliling, Jumat 31 Januari 2025. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Bayangkan Anda menerima pesan singkat yang menawarkan Makan Bergizi Gratis (MBG), program yang terdengar menggiurkan, terutama bagi masyarakat pelaku UMKM yang membutuhkan. 

Namun, di balik tawaran manis itu, ada jebakan yang siap merugikan Anda.  

Polsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, memperingatkan warga untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang kini marak beredar. 

Mengatasnamakan program sosial, para pelaku menipu korbannya dengan dalih bantuan makanan sehat.  

BACA JUGA:Review Samsung Galaxy S25 Ultra 2025, Peningkatan Spek Gahar, Chipset Generasi Terbaru, Tapi Ada yang Hilang?

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, melalui Kapolsek Indihiang, Kompol H Iwan, menegaskan bahwa warga harus berhati-hati terhadap tawaran yang datang dari sumber tak jelas.  

"Jangan mudah percaya dengan program yang belum jelas asal-usulnya, apalagi jika diminta memberikan data pribadi atau uang terlebih dahulu," ujar Kompol Iwan kepada wartawan, Sabtu 1 Februari 2025. 

Modus penipuan ini kerap menyebar melalui pesan singkat atau media sosial, dengan para pelaku berpura-pura sebagai perwakilan instansi pemerintah atau lembaga sosial. 

Mereka merayu korban dengan janji makanan bergizi gratis, lalu meminta sejumlah uang sebagai “biaya administrasi” atau mencuri data pribadi korban untuk kepentingan lain.  

BACA JUGA:AUTO CUAAAANNNN !!! Begini Cara Main Game Zombie Penghasil Saldo DANA Rp200 Ribu

Seorang warga Tasikmalaya, sebut saja Budi (45), hampir menjadi korban. 

Ia menerima pesan yang mengklaim dirinya terdaftar sebagai penerima MBG dan hanya perlu mentransfer sejumlah uang untuk proses verifikasi. 

Untungnya, sebelum tergiur, Budi mencari informasi lebih lanjut dan menyadari bahwa program ini tidak benar adanya.  

"Biasanya mereka menggunakan kata-kata meyakinkan dan mendesak agar korban segera mentransfer uang. Jangan sampai terjebak," imbuh Kompol Iwan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: