Kebrutalan Geng Motor di Kota Tasikmalaya: Penyakit Sosial yang Terus Terulang
Polisi saat melakukan olah TKP pelajar dikeroyok geng motor di Jalan Wasita Kusuma Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Minggu 12 Januari 2025. istimewa--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Aksi brutal geng motor kembali mencoreng Kota Tasikmalaya setelah seorang pelajar SMK asal Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, berinisial Y (17), tewas akibat penyerangan dekat Terminal Tipe A Indihiang, Minggu 12 Januari 2025.
Pengamat sosial sekaligus dosen Universitas Cipasung, Asep Tamam, menyoroti fenomena ini sebagai penyakit sosial yang terus terulang tanpa solusi nyata dari pemerintah.
"Ini masalah sosial yang sudah menahun dan semakin parah. Pemkot Tasikmalaya perlu menciptakan sistem penanganan yang bisa menjadi rujukan nasional," ujar Asep kepada wartawan, Selasa 14 Januari 2025.
Menurutnya, geng motor di Tasikmalaya seolah nyaman beroperasi karena minimnya langkah tegas dan sistematis dari pihak berwenang.
BACA JUGA:Mau Masuk UIN Jakarta 2025? Ikuti Cara Daftar Jalur Mandiri UIN Jakarta dan SPAN-PTKIN Ini!
"Setiap kali orang lengah, mereka beraksi dan bahkan menghilangkan nyawa orang. Ini tamparan keras bagi pemerintah karena sejauh ini belum ada solusi konkret," tegas Asep.
Ia mengusulkan agar Pemkot Tasikmalaya, pihak keamanan, akademisi, masyarakat, serta keluarga korban duduk bersama merumuskan langkah strategis.
Salah satu usulannya adalah membuat sistem pengaduan yang efektif, dilengkapi patroli intensif dan penindakan hukum yang tegas.
"Sistem mereka (geng motor) sudah mapan. Sementara sistem dari pihak berwenang belum terbentuk. Mereka tahu kapan harus beraksi dan di mana," lanjutnya.
BACA JUGA:Simak Cara Daftar SIPSS Polri 2025 lulusan S1 dan S2 Sekaligus Peluang Karier yang Didapatkan
Asep berharap Kota Tasikmalaya bisa menjadi pionir dalam menciptakan sistem penanganan geng motor yang efektif, melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Jangan ada ego sektoral. Semua pihak harus bersinergi demi menciptakan keamanan di Kota Tasikmalaya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: