Pengakuan Pelaku Rudapaksa di Cikalong Tasikmalaya: dari Korban Menjadi Pelaku
Pelaku rudapaksa di Kecamatan Cikalong usai diperiksa Satreskrim Polres Tasikmalaya, Selasa 14 Januari 2024. ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Tasikmalaya terus mengembangkan kasus rudapaksa yang terjadi di Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku berinisial YS (44) mengaku pernah menjadi korban rudapaksa saat duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Setelah 35 tahun menyimpan trauma, YS kini mengaku telah melakukan tindakan keji tersebut, dengan dua korban yang terungkap hingga saat ini.
YS mengakui bahwa ia menggunakan bujuk rayu untuk menarik perhatian anak-anak, termasuk memberikan rokok dan uang jajan sebesar Rp 20 ribu.
BACA JUGA:Tata Cara Pendaftaran Tamtama PK TNI AL dan Tamtama PK TNI AD 2025
"Kadang korban juga minta uang jajan," ujar pelaku saat diperiksa dihadapan penyidik, Selasa 14 Januari 2025.
"Ada yang minta uang untuk beli akun game Mobile Legend (ML). Saya kasih Rp 1 juta biar anaknya mau," sambungnya.
YS juga menyebutkan bahwa ia menyediakan wifi gratis di tokonya sebagai cara untuk menarik anak-anak agar berkumpul dan bermain di tempatnya.
"Jadi saat mau dibujuk, saya lakukan penetrasi dulu ke korban. Ada dua anak, yang pertama saya lakukan di Juni 2024," terangnya.
Pelaku mengaku merasa puas setelah melakukan tindakan tersebut, meskipun ia sendiri pernah menjadi korban rudapaksa pada usia 12 tahun oleh senior di sekolahnya.
"Di kelas 6 SD saya pernah jadi korban. Jadi baru 35 tahun ini tersalurkan," ungkap YS.
Aksi bejatnya juga pernah dilakukan di pinggir tempat ibadah samping tokonya, saat malam hari agar tidak ada yang mengetahui.
Meskipun sudah memiliki istri dan empat anak, YS mengaku menyesal atas perbuatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: