BMKG Ingatkan Soal Potensi Cold Surge saat Libur Nataru 2024, Berpotensi Terjadinya Hujan Lebat
Cold surge berpotensi terjadi menjelang peringatan Natal 2024, BMKG berpotensi cold surge menimbulkan hujan lebat selama sepekan di Indonesia. Foto: ist/disway--
Dengan begitu, ketiga fenomena ini menciptakan hujan lebat disertai angin kencang.
Bahkan kondisi ini berpotensi munculnya dampak banjir di beberapa wilayah seperti Jawa, Bali, Sumatera bagian utara, hingga Kalimantan.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
BMKG Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Jelang Nataru 2024
Menjelang musim libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024 yang tinggal menghitung hari, BMKG terus mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai fenomena masuknya musim hujan di sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam keterangannya, BMKG juga menyebutkan bahwa musim hujan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada akhir bulan Desember 2024 ini.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca,” ujar Kepala Dwikorita Karnawati, dalam keterangan tertulis resminya pada Sabtu 14 Desember 2024 dikutip dari disway.id.
“Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran sungai,” lanjutnya.
Menurut Dwikorita, fenomena La Nina ini berpotensi mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Oleh karena itulah, dirinya juga menghimbau masyarakat serta Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk tetap waspada dan siap siaga.
“Dibutuhkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan seluruh komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat,” ujarnya.
Upaya Pemerintah Kurangi Curah Hujan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto menjelaskan bahwa pemerintah akan menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), sebagai upaya untuk mengurangi curah hujan yang turun.
“Jakarta sudah melakukan langkah ini. Nanti di titik perkiraan dan rekomendasi BMKG, kami adakan OMC,” ujar Suharyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: