Sauro Fattori: Ibrahimovic Tak Bisa Gantikan Paolo Maldini, Saat Milan Kacau Dia Malah di Miami
Zlatan Ibrahimovic-Tangkapan Layar Instagram -
RADAR TASIK.COM – Mantan pemain Fiorentina, Sauro Fattori, mengkritik Zlatan Ibrahimovic karena dinilai tidak mampu menggantikan peran Paolo Maldini sebagai figur pemimpin di AC Milan.
Menurutnya, Ibrahimovic tidak memberikan pengaruh positif, bahkan di saat Milan berada dalam situasi sulit, ia justru berada di Miami.
Dalam wawancara di acara Maracanà di TMW Radio, Fattori mengulas kondisi AC Milan yang saat ini terpuruk di peringkat kedelapan Serie A dan berpeluang besar gagal lolos ke Liga Champions musim depan jika situasi ini terus berlanjut.
Fattori menyoroti kurangnya tanggung jawab dari para pemain Milan, yang pada akhirnya selalu membuat pelatih menjadi kambing hitam.
Ia juga mengkritik minimnya peran perwakilan klub dalam momen-momen penting, seperti perayaan 125 tahun AC Milan, serta kurangnya pengaruh positif dari Ibrahimovic yang seharusnya menjadi contoh bagi tim.
“Para pemain harus bertanggung jawab. Masalahnya adalah pada akhirnya yang selalu disalahkan adalah pelatih. Lebih mudah mengganti satu orang daripada tiga puluh pemain,” kata Fattori seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Klub tidak terwakili dengan baik. Ibrahimovic tidak hanya tidak memberikan pengaruh, tetapi mungkin juga menyebabkan beberapa masalah," tambahnya.
Fattori menilai, pelatih Paulo Fonseca tidak bisa menangani semua masalah sendirian. Ada polemik yang seharusnya menjadi tanggung jawab klub, seperti yang pernah dilakukan Paolo Maldini.
Namun, menurutnya, Ibrahimovic tidak mampu mengambil peran itu.
“Di Milan, tidak ada yang mencegah situasi-situasi buruk. Maldini dulu melakukannya, tetapi Ibrahimovic tidak," ujarnya.
"Klub bergerak dengan cara yang berbeda dari yang biasa kita lihat. Lihat saja perayaan 125 tahun, klub bahkan tidak hadir. Mereka juga tidak mengumumkan siapa saja pemain yang hadir, padahal di sana ada sejarah besar Milan, seperti Van Basten,” ungkapnya.
Fattori juga menyebut, jika pelatih mendapatkan dukungan penuh dari klub, ia bisa mengambil keputusan berani, seperti mencadangkan Theo Hernandez dengan alasan teknis. Namun, tanpa dukungan klub, situasi akan menjadi tidak terkendali.
“Ibrahimovic, saat Leao dan Theo tidak ikut cooling break, malah berada di Miami. Jika klub mengizinkan hal itu terjadi, maka itu masalah besar," terangnya.
"Bukan Fonseca yang harus bicara, klub yang harus turun tangan. Kalau tidak, situasinya menjadi seperti kandang yang terbuka," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tuttomercatoweb