Nasehat Gus Baha: Berbagi Saat Kekurangan, Ternyata Lebih Mudah

Nasehat Gus Baha: Berbagi Saat Kekurangan, Ternyata Lebih Mudah

Berbagi ketika masih miskin seringkali lebih mudah dan ringan, sebagaimana dijelaskan dalam kajian Gus Baha. --Foto: Tangkapan layar youtube

RADARTASIK.COM - Dalam berbagai pengajian Gus Baha, sering muncul perumpamaan sederhana namun mendalam tentang kehidupan. 

Salah satu ceramah beliau yang menarik perhatian adalah pembahasan tentang pentingnya bersedekah, terutama saat kita berada dalam keadaan kekurangan.

Gus Baha menyampaikan bahwa kondisi miskin justru sering kali membuat seseorang lebih mudah berbagi dibandingkan saat sudah kaya.

"Mumpung kamu miskin, itu sering sedekah. Karena kalau sudah kaya itu nggak bisa," ucap Gus Baha.

Pesan ini menggambarkan bahwa ketika kita memiliki sedikit, keikhlasan untuk memberi lebih tulus, karena kita tidak terlalu terjebak dalam rasa takut kehilangan atau perhitungan materi.

Gus Baha menceritakan pengalamannya sebagai santri: "Kalau saya masih santri miskin punya uang 100 ribu, diminta guru saya 50 ribu, saya kasihkan. Padahal itu 50 persen. Punya dua kambing kurus, diminta guru saya satu pasti dikasihkan, padahal itu 50 persen. Tapi kalau punya sapi brahman atau sapi limousin yang harganya 100 juta, punya dua, diminta satu, boleh nggak?"

Analogi ini mengajarkan bahwa saat kita memiliki lebih banyak, rasa perhitungan dalam berbagi cenderung meningkat. 

Sebaliknya, saat kita memiliki sedikit, berbagi terasa lebih ringan karena rasa "kehilangan" tidak begitu terasa.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering mendapati diri kita lebih mudah berbagi ketika kondisi sedang sulit. 

Gus Baha menegaskan: "Kalau kita miskin, misalnya zaman kita kuliah atau zaman mondok (di pesantren), atau zaman apa saja punya uang 100 ribu, mentraktir temannya sampai 50 ribu kan biasa. Tapi setelah (punya) 1 milyar, berani nggak kamu kasihkan 500 juta? Sama-sama 50 persen."

Persentase berbagi mungkin sama, tetapi tantangan mentalnya jauh lebih besar ketika kita memiliki lebih banyak.

Berbagi saat miskin adalah latihan hati untuk tidak terikat pada duniawi. Gus Baha sering menekankan bahwa sedekah bukan hanya tentang membantu orang lain, tetapi juga cara kita melatih diri untuk mengendalikan nafsu terhadap harta.

Ketika kita berbagi dalam keterbatasan, kita belajar untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, betapapun kecilnya.

Gus Baha juga mengingatkan bahwa rezeki bukan hanya hasil usaha kita, tetapi juga berasal dari keberkahan Allah SWT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: