Komunitas Belajar Alphabet Gulirkan Program Bageur untuk Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia

Komunitas Belajar Alphabet Gulirkan Program Bageur untuk Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia

Komunitas Belajar Alphabet bersama Dinsos Kota Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Janjian Bersama Berbuat Baik (Bageur), Rabu 2 Oktober 2024. Istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COMKomunitas Belajar Alphabet bersama Dinsos Kota Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Janjian Bersama Berbuat Baik (Bageur) yang bertujuan untuk memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas dan lanjut usia di Kecamatan Cihideung, Rabu, 10 Juli 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Kota untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, terutama bagi kelompok yang membutuhkan perhatian khusus.

Dalam rangkaian kegiatan Bageur, tim melakukan kunjungan rumah ke sejumlah penyandang disabilitas dan lanjut usia. 

Pada kesempatan ini, bantuan kebutuhan dasar diserahkan kepada satu penyandang disabilitas dan tiga lanjut usia. 

BACA JUGA:Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor Modus Baru di Tasikmalaya, Satu Penadah Ikut Diamankan

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan oleh Plt Kepala Dinas Sosial Wawan Gunawan, serta perwakilan dari Bank BJB, Baznas, Asia Plaza, dan Komunitas Belajar Alphabet. 

Momen ini tidak hanya membawa kebahagiaan bagi penerima bantuan, tetapi juga menguatkan rasa kebersamaan dan kepedulian antarwarga.

Selain memberikan bantuan, Komunitas Belajar Alphabet juga fokus pada layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus

Dalam kunjungan ini, anak tersebut menerima buku bacaan dan pendampingan dalam literasi numerasi melalui permainan yang dirancang untuk membuat proses belajar menjadi menyenangkan.

BACA JUGA:Radar Bertanya: Edukasi Gagasan Kandidat Pilkada Kota Tasikmalaya, Nurhayati-Muslim Tampil Perdana

Pendampingan ini dilakukan oleh staf pengajar dari Komunitas Belajar Alphabet, yang dengan sabar mengarahkan dan mendampingi anak tersebut.

Ketua Komunitas Belajar Alphabet, Dian Apriliani, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian mereka terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. 

Ia menjelaskan bahwa setiap anak berhak mendapatkan layanan pendidikan yang setara, meskipun dalam kasus ini anak tersebut tidak dapat bersekolah. 

"Kami percaya bahwa pendidikan harus dapat diakses oleh semua, termasuk anak-anak dengan keterbatasan," ungkap Dian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: