Penghapusan Jurusan IPA dan IPS di SMA Tasikmalaya untuk Kurikulum Merdeka

Penghapusan Jurusan IPA dan IPS di SMA Tasikmalaya untuk Kurikulum Merdeka

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya, Dedi Suryadin. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di TASIKMALAYA telah menghapus jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) demi menerapkan Kurikulum Merdeka, sesuai arahan Kementerian Pendidikan RI. 

Beberapa sekolah yang sudah mengadopsi perubahan ini adalah SMA Sariwangi dan SMA 10 Tasikmalaya.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya, Dedi Suryadin, menjelaskan bahwa penghapusan jurusan IPA dan IPS di tingkat SMA akan terjadi secara alami seiring penerapan Kurikulum Merdeka. 

"Jurusan tersebut akan hilang secara bertahap dengan penerapan Kurikulum Merdeka yang sedang berjalan," kata Dedi melalui sambungan telepon, Minggu 21 Juli 2024.

BACA JUGA:Bendahara BEM PTNU Wilayah Jawa Barat Arip Muztabasani Menyikapi Kemunduran Demokrasi

Dalam Kurikulum Merdeka, istilah jurusan IPA dan IPS digantikan dengan kelompok A, B, C, dan D. 

"Misalnya, jika siswa memiliki minat pada pelajaran komputer dan IPA, maka mereka akan masuk ke kelompok C," jelas Dedi.

Kurikulum Merdeka memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai minat mereka tanpa paksaan. 

"Saat ini penerapan Kurikulum Merdeka belum optimal di lapangan, namun mulai tahun depan seluruh sekolah akan mengadopsinya sepenuhnya," tambahnya.

BACA JUGA:PSS Sleman Bawa Modal Berharga Jelang Liga 1 2024-2025, Dua Laga Uji Coba Dilibas Super Elang Jawa

SMA Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya adalah salah satu sekolah yang sudah sepenuhnya menerapkan Kurikulum Merdeka untuk semua tingkatan kelas, dari kelas 1 hingga kelas 3. 

"Selain SMA Sariwangi, SMA 10 juga sudah memulai, meskipun kami perlu memverifikasi data lebih lanjut," kata Dedi.

Dedi menegaskan bahwa dalam satu kelompok belajar, siswa bebas memilih mata pelajaran sesuai bakat dan minat mereka. 

"Misalnya dalam satu kelompok ada pelajaran IPA, komputer, dan lainnya. Siswa yang tertarik bisa bergabung dalam kelompok tersebut, meskipun tetap belajar mata pelajaran lain, mereka akan mendalami mata pelajaran yang dipilihnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: