Ratusan Remaja Kota Banjar Mengalami Hipertensi dan Obesitas Akibat Tidak Rutin Olahraga

Ratusan Remaja Kota Banjar Mengalami Hipertensi dan Obesitas Akibat Tidak Rutin Olahraga

Warga Kota Banjar saat berolahraga di Tamkot Lapang Bakti, Jumat 28 Juni 2024 sore kemarin. anto sugiarto / radar tasikmalaya--

BANJAR, RADARTASIK.COM - Konsumsi makanan tidak sehat menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, hingga obesitas, terutama pada usia muda (remaja).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, jumlah remaja berusia 15-17 tahun di Kota Banjar mencapai 9.789 orang.

Kadinkes Kota Banjar, H Saifuddin AKs MKes melalui Kabid P2P Dinkes dr Ika Rika Rohantika menyatakan, sebanyak 189 remaja mengalami hipertensi, 1 remaja menderita diabetes melitus, dan 174 remaja mengalami obesitas.

"Dari total remaja berusia 15-17 tahun di Kota Banjar, sebanyak 9.789 orang, yang sudah diperiksa hingga kini adalah 2.214 orang," ujarnya, kemarin Jumat 28 Juni 2024.

BACA JUGA:Tips Belanja Persiapan Back to School, Penting Melibatkan Anak Saat Pilih Perlengkapan Sekolah

Menurutnya, meski jumlah remaja yang mengalami hipertensi dan obesitas di Kota Banjar masih di bawah 200 orang, presentasinya cukup lumayan. 

Proses pemeriksaan masih berlanjut dengan harapan menekan angka remaja hipertensi dan obesitas di Kota Banjar hingga di bawah puluhan.

"Penyebab hipertensi biasanya adalah kelebihan konsumsi garam, sementara obesitas disebabkan oleh konsumsi makanan berlemak dan instan yang berlebihan," terangnya.

Remaja yang mengalami hipertensi atau obesitas cenderung kurang berolahraga dan lebih nyaman bermain gadget. 

BACA JUGA:Hadir Pada Festival Indonesia 2024 di Korea Selatan, BRI Sediakan Layanan Keuangan kepada Diaspora dan PMI

Hal ini sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari jika penyakit hipertensi atau obesitas dibiarkan berlarut-larut.

"Mungkin remaja sekarang kurang berolahraga dan banyak mengonsumsi makanan asin, mie instan, dan makanan siap saji. Akibatnya, banyak yang mengalami hipertensi dan obesitas," tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan agar mengubah pola makan dengan lebih banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, atau makanan yang sehat dan seimbang. 

Selain itu, remaja diharapkan lebih sering berolahraga daripada bermain gadget agar tubuh lebih banyak bergerak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: