Basmi Wereng Pakai Strategi 6T, Sebanyak 2 Hektare Sawah di Kota Tasikmalaya 'Diracun'
Petani dan PPL BPP Cipedes Kota Tasikmalaya semprotkan racun hama wereng pada dua hektare sawah, kemarin Jumat 14 Juni 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Gerakan Pengendalian (Gerdal) basmi hama wereng cokelat, dilakukan petani dan penyuluh di Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, kemarin Jumat 14 Juni 2024.
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) BPP Cipedes, Yusep Yustiana mengatakan, kerusakan di wilayahnya ditaksir sekira 30 persen. Kendati demikian percepatan pengendalian diperlukan.
"Untuk saat ini baru stimulan, racunnya hanya dua botol atau untuk dua hektare. Sedangkan targetnya untuk sukamanah ada empat hektare, itu melihat kondisi di lapangan seperti apa yang paling prahnya," paparnya kepada Radar Tasikmalaya.
Dalam merealisasikan Gerdal ini, penyuluh menekankan petani mesti berdasarkan pada prinsip 6T yaitu tepat sasaran, Tepat jenis, Tepat waktu, Tepat dosis, Tepat aplikasi dan tepat mutu.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Harga Beras di Kabupaten Garut Naik Tapi Daging Sapi Turun
“Itu yang ditekankan kepada para petani. Termasuk dianjurkan menggunakan pestisida khusus untuk hama wereng,” terang Yusep.
Setelah tiga hari pasca penyemprotan, lahan akan kembali diamati. Penyuluh juga menyarankan untuk menggunakan bahan aktif pada penyemprotan sepanjutnya.
"Kita antisipsi sejak dini pengendalian secara penyemprotan. Disampaikan juga, penyemporotan ini bukan satu satunya pengendalian hama wereng tapi pola budidaya tanam sehat," bebernya.
"Seperti pengairan diimbau dan dianjurkan air berselang. Jadi diupayakan kondisi tanah selaku bagus untuk menghindari kerusakan," sambungnya.
BACA JUGA:Mantan Sekpri Ikut Meriahkan Pilkada 2024 Kota Banjar, Incar Kursi Wakil Wali Kota
Menurutnya kondisi tanah yang sering kering, menyebabka tidak mengkompensasi tingkat serangan hama wereng.
"Sejauh ini di Kelurahan Sukamanah kita gerak dari Mei. Kalau yang terdampak dari rusak parah belum (ada). Hanya kita langsung meakukan gerak cepat. Alhamdulillah tidak berdamapak fatal di hama wereng,” tambahnya.
Selain Gerdal dengan penyemprotan, penyuluh bersama petani menggali lebih dalam teori wabah wereng ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: