Pembangunan SMA Negeri di Bungursari Kota Tasikmalaya Diduga Ada yang Jegal, Dana Rp 6 Miliar Tak Diserap

Pembangunan SMA Negeri di Bungursari Kota Tasikmalaya Diduga Ada yang Jegal, Dana Rp 6 Miliar Tak Diserap

Ilustrasi SMA. Istimewa-tangkapan layar ponsel--

BACA JUGA:BRI Dinobatkan Sebagai Tempat Kerja Terbaik oleh HR Asia

Menanggapi tuduhan tersebut, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim, menampik dugaan bahwa dirinya menghalangi pembangunan sekolah negeri di Bungursari. 

Ia menyebut pada saat itu yaitu tahun 2018 lalu, dirinya masih bertugas di Komisi 1 dan tidak terkait dengan keputusan ini.

"Informasi itu tidak benar. Dulu bukan tinggal menunggu tanda tangan saya. Jangan melihat saya punya sekolah swasta di sana," kata Aslim saat dihubungi Radar Tasikmalaya melalui sambungan telepon.

Aslim menjelaskan bahwa kendala dalam pengajuan tersebut lebih kepada syarat yang harus dipenuhi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

BACA JUGA:Saling Serang, Skor Timnas Indonesia vs Irak Berakhir Imbang 0-0 pada Babak Pertama, Ini Peluang yang Tercipta

"Prinsipnya untuk mendirikan sekolah negeri, asal memenuhi syarat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," jelasnya.

Aslim juga menekankan bahwa pendirian sekolah negeri tidak boleh mematikan sekolah swasta di Kecamatan Bungursari. 

"Sekolah swasta berkontribusi banyak dalam mengatasi masalah pendidikan. Kalau mau dibangun sekolah negeri, jangan sampai mematikan sekolah swasta. Banyak kejadian seperti itu," terang Aslim.

Ia menegaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima informasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Belum ada dari KCD, belum ada tembusan. Dugaan itu terlalu jauh," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: