Pemkot Tasikmalaya Harus Serius Kalau Mau Lakukan Penataan Ulang Pedestrian Cihideung
Suasana pedestrian Cihideung Kota Tasikmalaya. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Rencana penataan ulang pedestrian Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya dinilai hanya akan mengulang kesalahan serupa.
Pasalnya, konsep sebagus apapun tidak akan mencapai hasil maksimal jika dikerjakan tanpa ada keseriusan.
Sebagaimana diketahui, konsep pedestrian ini bukan hal pertama yang dilakukan Pemkot Tasikmalaya dalam menata Jalan Cihideung.
Sebelumnya, pun Pemkot Tasikmalaya pernah menata PKL dengan konsep gerobak. Namun hasilnya malah jadi lapak permanen.
BACA JUGA:Usai Direvitalisasi, Alun-Alun Dadaha Jadi Lapak Usaha Potensial di Kota Tasikmalaya
Kegagalan upaya Pemkot ini bukan soal konsep yang dirancang, namun keseriusan dalam pelaksanaannya. Sehingga hasilnya belum pernah sesuai dengan perencanaan.
Hal itu seperti diungkapkan Budayawan Tasikmalaya, Tatang Pahat. Dia menilai rencana penataan ulang kawasan pedestrian hanya akan menghamburkan anggaran saja. Menurutnya Pemkot tak pernah serius dalam melaksanakan rencananya.
“Hanya perduli proyeknya saja, tindak lanjutnya enggak ada,” ungkapnya kepada Radar Tasikmalaya, kemarin Minggu 26 Mei 2024.
Jika menilai konsepnya, terang dia, dua konsep yang sudah diberlakukan pada dasarnya sudah bagus. Namun faktanya, ketika kondisinya melenceng dari konsep selalu dibiarkan.
BACA JUGA:Ikut Terharu, Mantan Bek Persija Menyanyikan Anthem Persib Bandung Biru di Hatiku di Hadapan Bobotoh
“Dari konsep 10 both UMKM dan realitasnya jadi ratusan pedagang PKL saja kan sudah tidak sesuai,” terangnya.
Maka dari itu menurut dia, pemerintah tidak perlu melakukan penataan ulang kawasan pedestrian Cihideung. Perbaikan akan terjadi ketika konsep yang dirancang dijaga dengan serius serta diaplikasikan.
“Dari pada ditata ulang, terapkan saja dulu konsep awal secara serius,” sarannya.
Dalam konsep pedestrian Jalan Cihideung, lapak berjualan hanya 10 both bagi UMKM dan tidak kendaraan tidak boleh parkir di kawasan tersebut. Namun menurutnya selalu ada alibi urusan perut pedagang dan masyarakat kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: