Era Steven Zhang Berakhir, Marco Materazzi Sebut Oaktree Petualangan Baru Inter Milan

Era Steven Zhang Berakhir, Marco Materazzi Sebut Oaktree Petualangan Baru Inter Milan

Marco Materazzi-Tangkapan Layar Instagram-

RADARTASIK.COM - Marco Materazzi mengakui bahwa Oaktree akan menjadi petualangan baru bagi Inter Milan setelah Era Steven Zhang resmi berakhir. 

Oaktree bahkan berhasil menguasai 99,6% saham Inter Milan, setelah mengakuisisi 31% saham yang sebelumnya dimiliki oleh LionRock.

Dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport, Materazzi mengucapkan terima kasih kepada Steven Zhang yang menepati janjinya dengan membawa Inter Milan kembali disegani di Eropa. 

Zhang meninggalkan warisan tujuh gelar selama delapan tahun masa kepemimpinannya, termasuk dua Scudetto.

BACA JUGA:Lebih dari Setahun Overstay di Kabupaten Pangandaran, Imigrasi Deportasi Seorang WNA Asal India

“Terima kasih telah menepati janjinya. Dia ingin membawa Inter ke puncak Eropa dan dunia, dan dia hampir berhasil. Apresiasi atas apa yang dia lakukan,” kata Materazzi memuji kinerja Steven Zhang.

Materazzi percaya bahwa Oaktree telah mempelajari Inter Milan dengan baik dan menyadari bahwa Nerazzurri merupakan klub yang dihormati di dunia sepak bola. 

Dia menyatakan bahwa konsistensi akan menjadi kunci dalam petualangan baru ini dan menekankan bahwa Italia selalu memiliki semangat dan ide meskipun memiliki sumber daya finansial yang lebih sedikit dibandingkan dengan klub dari Inggris.

“Kini, petualangan baru dimulai, dan konsistensi dibutuhkan. Saya pikir Oaktree telah mempelajari Inter dan mengetahui bahwa mereka adalah keluarga yang dihormati di dunia,” tegas Materazzi.

BACA JUGA:Sinyal Koalisi Besar di Pilkada 2024 Kabupaten Tasikmalaya, PPP, PAN, Demokrat Bertemu Gerindra-Nasdem

“Stadion selalu terjual habis, klub berusaha ke arah yang benar. Sebelum adanya COVID-19, mustahil untuk mencapai tingkat ini,” lanjutnya.

“Begitu pula dengan sepak bola Italia yang terkesan jauh dari klub-klub besar Eropa, namun pada akhirnya selalu lolos ke final Eropa,” tuturnya.

“Kita mungkin punya uang lebih sedikit dibandingkan orang Inggris, tapi kita punya lebih banyak ide dan tekad. Beginilah cara Italia dibuat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: La Gazzetta dello Sport