Program Intervensi Stunting Pemkot Tasikmalaya Harus Dievaluasi, Fokus Edukasi dan Partisipasi Publik

Program Intervensi Stunting Pemkot Tasikmalaya Harus Dievaluasi, Fokus Edukasi dan Partisipasi Publik

Ilustrasi stunting. istimewa-tangkapan lauar ponsel--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Pemerintah Kota Tasikmalaya telah melaksanakan sejumlah program untuk mengatasi kasus stunting walaupun jumlah kasusnya malah naik.

Namun, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Aslim, mengimbau agar program-program tersebut ditinjau kembali dengan penekanan pada peningkatan partisipasi publik dalam menanggulangi isu kesehatan ini.

Aslim menilai bahwa intervensi yang dilakukan Pemkot efektif hanya di awal saja. Saat kasus stunting teridentifikasi, penanganan dilakukan melalui berbagai program kebijakan. 

Namun, ia menekankan bahwa biaya yang sudah dikeluarkan cukup besar dan program-program ini perlu dipastikan tepat sasaran.

BACA JUGA:Keterwakilan Perempuan dalam Rekrutmen Panwascam di Kabupaten Pangandaran Masih Minim, kenapa?

"Jangan hanya mengandalkan 'one ASN one stunting', sementara penerima tidak diedukasi. Edukasi penting agar masyarakat memahami bahaya dan risiko stunting. Saya menilai edukasi dan sosialisasi masih kurang," kata Aslim kepada wartawan, Selasa 21 Mei 2024.

Terang Aslim, partisipasi publik dalam mendukung upaya pemerintah sangat penting. Program yang digalakkan oleh eksekutif harus dipahami esensinya oleh masyarakat agar penanggulangan stunting dapat berjalan efektif.

"Kita perlu mengevaluasi program yang sudah berjalan, termasuk penanganan sebelum anak lahir. Risiko stunting tidak hanya muncul setelah bayi lahir, tetapi juga saat dalam kandungan. Edukasi mengenai pentingnya asupan makanan sehat selama kehamilan sangat penting untuk mencegah stunting," terangnya.

Aslim juga mengkritisi pendekatan yang hanya mengandalkan potensi ASN untuk menangani stunting. Menurutnya, diperlukan program berkelanjutan yang dapat mendukung upaya ini secara menyeluruh.

BACA JUGA:Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Dicky Candra Terus Bergerak Serap Informasi Dinas Sosial Soal ini

"Sebesar apapun anggaran suatu program, jika pesan edukasinya tidak sampai ke masyarakat, hasilnya tidak akan sesuai harapan. Oleh karena itu, eksekutif harus menggandeng tokoh masyarakat, ulama, dan lembaga-lembaga untuk menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan bayi agar terhindar dari stunting," sarannya.

Aslim juga menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan makanan pendamping yang telah disalurkan. 

"Jika penerima tidak paham, makanan pendamping tersebut bisa dikonsumsi oleh orang tua, padahal seharusnya untuk anak yang diindikasikan stunting," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: