Lebih Dari 100 Tahun, Cerita Siti Nurbaya Melegenda, Novel Klasik Yang Membuat Namanya Ikonis

Lebih Dari 100 Tahun, Cerita Siti Nurbaya Melegenda, Novel Klasik Yang Membuat Namanya Ikonis

Novel klasik Siti Nurbaya yang melegenda. Foto: Tangkapan layar youtube/reka foto--

RADARTASIK.COM - Novel klasik Siti Nurbaya merupakan salah satu karya sastra yang melegenda dalam , sejak pertama kali diterbitkan tahun 1922 usianya sudah lebih dari 100 tahun

Ditulis oleh Marah Rusli dan diterbitkan pada tahun 1922, novel ini memiliki latar belakang budaya Minangkabau dan menggambarkan kehidupan masyarakat Padang pada zaman penjajahan Belanda.

Sebagai novel sejarah, Siti Nurbaya membawa pembaca kembali ke waktu lampau dan menghadirkan konflik sosial yang dialami oleh masyarakat Minangkabau. 

Cerita ini mengisahkan tentang cinta dan perjuangan seorang gadis muda bernama Siti Nurbaya, yang terjebak dalam perjodohan paksa yang tidak diinginkan.

BACA JUGA: Pilkada 2024 Kota Banjar, 10 Kandidat Bacawalkot-Bacawawalkot Ikut Saresehan Cari Figur Pemimpin Terbaik

BACA JUGA: Tablet Android Terbaru 2024, Xiaomi Pad 6S Pro, HTC A101 Plus, Kamu Pilih Mana?

Di tengah konflik ini, Marah Rusli menggambarkan dengan jelas permasalahan sosial yang dominan pada masanya, seperti tekanan sosial dan diskriminasi gender.

Melalui karakter-karakter yang kuat dan rumit, Marah Rusli menggambarkan kehidupan masyarakat Padang dengan penuh detail dan keakuratan sejarah. 

Novel ini juga mengangkat isu-isu sosial yang relevan dengan waktu penulisan, seperti kolonialisme, modernisasi, dan ketidakadilan sosial.

Cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan tinjauan yang mendalam tentang dinamika masyarakat saat itu.

BACA JUGA: Begini Kronologi Maling Ganjal ATM Beraksi di Kota Tasikmalaya, Ditangkap di Imbanagara Kabupaten Ciamis

BACA JUGA: Link Jadwal Pemberangkatan Haji Indonesia Beserta Daftar 14 Embarkasinya

Siti Nurbaya juga berhasil menyentuh hati banyak pembaca karena menggambarkan konflik emosi yang kuat dan pilihan sulit yang harus dihadapi oleh tokoh utama. 

Kisah cinta tragis antara Siti Nurbaya dan Samsul Bahri menggambarkan ketegangan antara cinta dan tradisi, serta antara keinginan individu dan tuntutan keluarga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: