Inovasi Warga Kota Tasikmalaya, Ciptakan Alat Pembakar Sampah Sedikit Asap yang Ramah Lingkungan

Inovasi Warga Kota Tasikmalaya, Ciptakan Alat Pembakar Sampah Sedikit Asap yang Ramah Lingkungan

Uji coba alat pembakar sampah dengan minim asap di halaman kantor Radar Tasikmalaya, Kamis 2 Mei 2024. ujang nandar / radartasik.com--

BACA JUGA:Seorang Bocah Kota Tasikmalaya Jadi Korban Pelecehan Seksual Setelah Kenalan di Aplikasi Game

Inovasi tersebut oleh timnya terus dikembangkan karena berkeinginan mendukung program Pemerintah Kota Tasikmalaya yang saat ini tengah gencar melakukan penaganan sampah.

"Untuk organik bisa kita kembangkan untuk pupuk dan budidaya maggot, sedangkan untuk anorganiknya sementara dibakar menggunakan alat ini. Kedepan juga dengan alat berbeda bahwa sampah plastik bisa dikembangkan menjadi bahan bakar minyak dan briket," harapnya.

Selain itu, juga alat tersebut sebagai upaya pengurangan sampah yang di buang ke lokasi TPA yang saat ini terus menumpuk atau over load. 

"Kita ingin sampah itu selesai di lokasi awal tidak dibuang ke TPA, mudah-mudah saja alat ini bisa menangani sampah minimal di lingkungan masing-masing," tegasnya.

BACA JUGA:Tiga Hari Lagi Xiaomi Pad 6S 12.4 dengan Koneksi WiFi 7 Rilis di Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harganya

Tidak hanya ramah lingkungan, alat tersebut juga bisa menghasilkan debu yang bisa digunakan sebagai pupuk, bahan dasar bata ringan (herbal), paping blok . 

"Setiap 100 kilogram sampah baik kering atau basah yang di bakar menggunakan alat tersebut hanya menghasilkan debu 0,9 kilo gram saja," tukasnya.

Menurut dia, bahwa sampah tersebut merupakan energi artinya bisadigunakan kembali untuk kebutuhan lainnya. Apalagi bila didukung sudah adanya pemilihan sebelum masuk pembakaran. 

"Itu selain sangat mudah, juga bisa menghasilkan BBM dengan alat tertentu. Bagi kami ini sampah adalah peluang penghasilan dan energi," ucapnya.

BACA JUGA:Kata Shin Tae-yong, Kekalahan dari Uzbekistan Tak Melunturkan Semangat Timnas Indonesia U23 Lawan Irak

Alat tersebut dibuat berawal dari adanya uji coba di luar jawa tepatnya di daerah Kalimatan dan berhasil. 

"Kita ingin mengembangkannya di Kota Tasikmalaya karena adanya fenomena permaslahan sampah yang begitu urgen," tuturnya.

Sementara itu pembuat alat pembakar sampah minim asap ini warga Kecamatan Indihiang, Tono Tarsosno menegaskan, alat tersebut ramah lingkungan.

Hal itu sudah dibuktikan dengan penelitian laboratorium yang dilakukan uji coba di daerah Kalimantan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: