Ibu dan anak di Kabupaten Garut yang Tertimbun Longsor Berhasil ditemukan, Kondisinya?
Proses pencarian korban tertimbun longsor di Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut, Jumat 26 April 2024. istimewa--
GARUT, RADARTASIK.COM - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Garut sejak kemarin malam, mengakibatkan bencana tanah longsor menimbun rumah warga Kabupaten Garut di Kampung Sirnagalih Desa Talagajaya Kecamatan Banjarwangi.
Lebar tanah longsor ini diperkirakan sekitar 100 meter dan mengakibatkan empat rumah warga Kampung Sirnagalih Desa Talagajaya Kecamatan Banjarwangi tertimbun material longsor.
Dalam kejadian ini, ibu dan anak atasnama Lilis (28), Dini (3) serta Zeni (8) tertimbun material longsor. Karena saat terjadi longsor korban sedang berada di dalam rumah.
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan, pihaknya telah mengirim personelnya untuk membantu warga yang terdampak tanah longsor di Desa Talagajaya dan memastikan keselamatannya.
BACA JUGA:KA Bandung - Solo Menggunakan Kereta Generasi Baru, Simak Perbedaannya
Ia menerangkan, longsor ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Garut. Kemudin daerah Banjarwangi ini memang rawan longsor.
"Longsor ini diakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Kecamatan Banjarwangi," paparnya, Jumat 26 April 2024.
Dalam proses evakuasi material serta korban yang diduga tertimbung longsor, tim gabungan yang terdiri dari Polres Garut bersama Brimob, Tagana, BPBD, Damkar, paramedis dan lainnya langsung terjun ke lokasi bencana longsor.
Ia menyampaikan bahwa kejadian ini menjadi pengingat bahwa pentingnya kewaspadaan terhadap acaman bencana khususnya dimusim hujan.
BACA JUGA:Rekomendasi Coffee Shop di Bandung yang Asyik Buat Nongkrong Bareng Teman Atau Bestie, Ini Lokasinya
"Peristiwa tanah longsor di Talagajaya menjadi suatu peringatan bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana alam, terutama pada curah hujan yang tinggi seperti saat ini," terangnya.
Sementara itu Kepala Seksi Operasi Basarnas Bandung Supriono menuturkan, pihaknya mulai melakukan pencarian di hari kedua sejak pukul 07.00 WIB.
Dalam melakukan pencarian ini tim gabungan dibantu alat berat dari Dinas PUPR serta gotong royong dengan masyarakat.
"Kita melakukan pencarian korban dengan menggunakan alat berat dari dinas PUPR, dan menggunakan drone udara untuk menganalisa supaya potensi ancaman-ancaman bahaya bisa terdeteksi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: